Sering Dianggap Sama, Berikut Perbedaan Serangan Panik dan Serangan Kecemasan

- 22 November 2022, 12:36 WIB
Ilustrasi bunuh diri.
Ilustrasi bunuh diri. /Pexels/Kat Smith/

AKSARA JABAR - Banyaknya kasus bunuh diri yang terjadi, membuat kesehatan mental menjadi prioritas perhatian banyak orang. 
 
Semakin ramainya pembahasan tentang kesehatan mental, semakin tahu juga pengetahuan orang-orang tentang kesehatan mental tersebut. 
 
Salah satunya mengenai serangan panik dan serangan kecemasan. 
 
 
 
 
Dua hal itu seringkali dianggap sama, tapi tahukah Anda, jika dua kondisi tersebut adalah hal yang berbeda?
 
Dikutip dari Healtline, memang ada beberapa kesamaan antara serangan panik dan serangan kecemasan. 
 
Tetapi serangan kecemasan sering kali dipicu oleh tekanan tertentu dan dapat terbentuk secara bertahap. 
 
 
 
 
 
Di sisi lain, serangan panik dapat terjadi secara tidak terduga dan tiba-tiba.
 
Untuk mengetahui lebih lanjut, mari simak perbedaan serangan panik dan serangan kecemasan berikut. 
 
A. Asa Mula Serangan Kecemasan dan Serangan Panik
 
Serangan kecemasan umum dirasakan, namun meningkat menjadi gangguan ketika muncul secara berlebihan. Sulit dikontrol, atau sampai mengganggu aktivitas sehari-hari.
 
Sementara serangan panik adalah reaksi yang datang secara tiba-tiba tanpa ada rasa takut yang intens atau yang datang sebelumnya. 
 
Artinya, serangan panik bukan reaksi dari sebuah tekanan. Dia dapat muncul secara tiba-tiba dan secara tak terduga. Seperti rasa cemas, rasa panik pun umum dirasakan saat kondisi darurat.
 
Panik bisa menjadi sebuah gangguan jika muncul adanya perubahan gejala fisik seperti gemetar, pusing, ingin pingsan, merasa gila dan lain sebagainya.
 
Mengutip dari Healthline, kecemasan dan serangan panik kerap terhubung. 
 
Seseorang yang sedang mengalami kecemasan punya risiko yang tinggi mengalami serangan panik.
 
Namun memiliki kecemasan tidak berarti akan mengalami serangan panik.
 
A. Gejala Serangan Cemas dan Serangan Panik
 
Secara teoritis kecemasan dan serangan panik memiliki gejala emosional yang berbeda. Pada kecemasan disertai dengan rasa ketakutan, kekhawatiran, tegang atau waswas, kegelisahan, dan mudah marah.
 
Kecemasan bisa datang dalam pikiran ketika sedang menjalani aktivitas sehari hari dengan taraf yang ringan namun dapat meningkat secara bertahap.
 
Sementara serangan panik tidak merasakan emosi tersebut. Orang dengan serangan panik cenderung merasa seperti akan mati, kehilangan kontrol tubuh, merasa seperti gila. Serangan panik memiliki gejala perasaan yang lebih ekstrim.
 
Namun, gejala fisik antara kecemasan dan serangan panik serupa. Seperti, detak jantung berpacu dengan cepat, sakit dada, sesak nafas, sesak di tenggorokan seperti tersedak, berkeringat, menggigil, gemetar, mual, sakit perut, pusing dan merasa akan pingsan.
 
2. Penyebab Serangan Cemas dan Serangan Panik 
 
Para ahli belum mengetahui pasti penyebab serangan panik. Namun baik kecemasan atau serangan panik keduanya paling mungkin disebabkan oleh pengalaman traumatis, termasuk fobia, kemudian faktor genetik.
 
Kecemasan dapat pula dipicu karena efek samping obat dan penyakit tertentu, seperti gangguan irama jantung dan penyakit tiroid.
 
Itulah perbedaan antara kecemasan dan serangan panik yang dapat dilihat dari gejala yang dirasakan.***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Heatlhline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x