Pasien Gagal Ginjal Boleh Berpuasa, Ini yang Harus Diperhatikan Kata Dokter Spesialis Dalam dari UI

11 April 2022, 11:20 WIB
Ilustrasi - tips berpuasa aman untuk pasien gagal ginjal. /Pizabay/mohamed_hassan

AKSARA JABAR - Bulan Ramadhan merupakan bulan yang sangat penting bagi umat islam. Namun bagaimana dengan mereka penderita penyakit kronis seperti gagal ginjal. Apakah boleh dan aman berpuasa?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Universitas Indonesia, dr. Bonita Effendi, B.MedSci, Sp.PD, M.Epid memberikan beberapa kiat bagi pasien gagal ginjal agar dapat berpuasa aman selama Ramadhan.

Dilansir dari Antara, Bonita menyebutkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pasien gagal ginjal salah satunya kecukupan minum atau hidrasi.

Baca Juga: Dokter Sarankan Awali Buka Puasa dengan Air Putih dan Kurangi Gorengan

"Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk menjalani puasa pada pasien dengan gagal ginjal seperti cukup minum atau cukup hidrasi," ujar Bonita.

Selain itu, kata Bonita, pasien juga perlu menghindari makanan yang banyak mengandung kalium seperti pisang, kurma dan aprikot dalam jumlah banyak.

Hal ini terutama bagi penderita gagal ginjal dengan dialisis atau cuci darah.

Baca Juga: 7 Tips Bugar dan Maksimalkan Ibadah Puasa Selama Ramadhan

Di sisi lain, pasien harus patuh meminum obat sesuai petunjuk dokter dan memantau kondisinya terutama mereka dengan stadium gagal ginjal sedang sampai berat (lebih dari stadium 3).

"Perlu dipastikan kepatuhan terhadap obat dan hidrasi untuk setiap pasien. Pemantauan fungsi ginjal dan profil pemeriksaan penunjang seperti elektrolit harus dipantau," saran Bonita.

Perubahan tekanan darah yang dapat terjadi juga sebaiknya menjadi perhatian pasien selama berpuasa.

Baca Juga: Hindari Gorengan dan Makanan Berlemak saat Berpuasa, Pakar Gizi : Memperlambat Pengosongan Lambung

Bonita mengingatkan, merujuk beberapa studi, sebelum berpuasa, pasien dengan gagal ginjal yang menjalani hemodialisis atau cuci darah sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter yang merawat.

Hal ini mengingat mereka berisiko mengalami dehidrasi saat berpuasa dan berisiko kelebihan cairan tubuh saat berbuka puasa.

"Selain itu, kadar insulin yang menurun juga berisiko tinggi menyebabkan peningkatan gangguan elektrolit terutama peningkatan kalium," ujarnya.***

Editor: Tiara Maulinda

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler