Menurut dr Ema Surya Pertiwi 9 Dari 10 Orang Sembuh Dari Diabetes Dengan Cara Ini

- 29 Juli 2022, 15:47 WIB
Tumbnail Emasuperr, dr Ema Surya Pertiwi menjelaskan program penurunan diabetes.
Tumbnail Emasuperr, dr Ema Surya Pertiwi menjelaskan program penurunan diabetes. /YouTube/Emasuperr

AKSARA JABAR- Penyakit diabetes merupakan penyakit bawaan yang tidak bisa disembuhkan, tetapi kadar gula darahnya masih bisa dikontrol.

Beberapa penderita diabetes sering mengalami komplikasi akibat gula darah yang terlalu tinggi.

Ada beberapa cara untuk mengontrol gula darah atau diabetes, salah satunya dengan menjaga pola hidup sehat.

Menurut dr Ema Surya Pertiwi ada cara untuk mengontrol gula darah alias diabetes tanpa mengonsumsi obat-obatan.

Baca Juga: Pria Wajib Tahu! Ini Jumlah Ejakulasi yang Boleh Dilakukan Selama 1 Bulan, Bisa Kurangi Risiko Kanker Prostat

Sebelum membahas cara mengontrol gula darah tanpa obat, ada baiknya kita kenali terlebih dahulu apa itu penyakit diabetes.

Apa itu penyakit diabetes?

Dilansir dari channel YouTube Emasuperr pada Kamis, 28 Juli 2022, dr Ema menjelaskan diabetes adalah penyakit ketika tubuh tidak mempunyai pasokan insulin yang cukup.

Insulin adalah homon yang bisa membantu sel tubuh kita untuk menyerap dan mengubah gula yang dikonsumsi menjadi energi.

Secara garis besar, diabetes dibagi menjadi dua macam, yaitu diabetes tipe-1 dan diabetes tipe-2.

Diabetes tipe-1, merupakan penyakit autoimun, kondisi ketika sistem kekebalan tubuh itu menyerang dan menghancurkna sel-sel di pankreas, tempat insulin di buat.

Baca Juga: Sering Dikonsumsi, Berikut 5 Manfaat Tempe untuk Tubuh baik Anak hingga Orang Tua, Khasiatnya Manjur !

"Nah, ini membuat tubuh gagal memproduksi insulin," kata dr Ema Superr.

Biasanya orang dengan diabetes tipe-1 akan bergantung pada insulin buatan seumur hidup.

Kemudian, kata dr Ema, yang sering banyak terjadi adalah diabetes tipe-2. Pada diabetes tipe-2, sel-sel tubuh tidak bereaksi terhadap insulin sebagaimana mestinya atau disebut sebagai resistensi insulin.

Insulin diproduksi oleh pankreas, ketika tubuh mengalami resistensi insulin, akhirnya pankreas akan menghasilkan lebih banyak insulin.

Namun, karena insulin tetap tidak bisa digunakan, maka kadar gula darah akan tetap naik. 

Di kondisi ini, penderita diabetes membutuhkan obat-obatan untuk membantu insulin agar bisa mengikat gula darah dengan efektif.

Baca Juga: Tanpa Obat! dr Ema Surya Pertiwi Sebut Bahan Alami ini Bisa Turunkan Asam Urat

Berdasarkan Uji Klinis Remisi Diabetes

Cara agar penderita diabetes bisa lepas dari obat-obatan, ada uji klinis remisi diabetes atau direct yang dipimpin oleh prof Roy Taylor dari Universitas Newcastle di Inggris.

Penelitian ini diikuti oleh 298 orang berusia 20-65 tahun dari bulan Juli 2014 sampai Agustus 2016.

Dari 149 orang melakukan program manajemen penurunan berat badan dan 149 orang lainnya hanya mengkonsumsi obat-obatan dan menghindari makanan manis.

Manajemen penurunan berat badan

Penderita diabetes yang melakukan program manajemen penurunan berat badan selama 3-5 bulan pertama, mengkonsumi kalori rata-rata 855 kalori, dikontrol dengan ahil gizi untuk membantu menurunkan berat badan dan mengusir makanan-makanan buruk.

Setelah 2-8 minggu, baru dikenalkan dengan makanan-makanan lain. Hasilnya, orang yang mengkonsumsi obat-obatan dan hanya menghindari makanan yang manis-manis saja, hanya sebanyak 4% saja yang bisa bebas dari obat-obatan diabetes.

Baca Juga: Istimewa! Ternyata Daun ini Bisa Turunkan Diabetes, Simak Penjelasan dr Saddam Ismail

Sementara itu, hampir setengah orang yang berhasil melakukan penurunan berat badan antara 10-15kg itu bisa mengembalikan kondisi tubuhnya sehingga gula darah tetap stabil tanpa perlu mengkonsumsi obat-obatan diabetes.

Selain itu, hampir 90% orang yang berhasil menurunkan berat badan sebanyak 15kg selama satu tahun dan mempertahankan berat badannya tersebut sehingga bisa terbebas dari obat-obatan diabetes.

Kelompok ini berhasil mengontrol kadar kolesterol total dan trogliserida-nya serta tekanan darah tanpa obat-obatan dengan catatan tidak mengalami kenaikan berat badan lagi setelah melakukan program ini.

"Penelitian ini didasari oleh teori bahwa diabetes tipe-2 adalah hasil dari akumulasi lemak di hati yang bisa membuat resistensi insulin dan meningkatkan produksi gula darah," ujar dr Ema, dilansir dari channel YouTubenya pada menit 02:50.

Baca Juga: 7 Makanan Ini Bisa Bantu Awet Muda dan Ampuh Cegah Penuaan Dini,Kata dr Saddam Ismail

Ketika seseorang mengalami penumpukan lemak, maka lemak bisa menumpuk di dalam hati dan tumpah ke seluruh tubuh termasuk area pankreas.

Penumpukan lemak di area pankreas bisa menyumbat dan mematikan gen yang bisa mengarahkan bagaimana insulin diproduksi secara efektif dan bisa meningkatkan resiko diabetes tipe-2.

Manajemen penurunan berat badan ini disarankan untuk dilakukan sesegera mungkin ketika penyakit diabetes telah terdeteksi.

Namun, program ini tidak berlaku bagi penderita diabetes yang mengalami penurunan berat badan secara drastis tanpa melakukan diet akibat gula darah yang keluar dari urin.

Baca Juga: 5 Gejala Asam Urat yang Patut Diwaspadai, dr Ema Surya Pertiwi: Jangan Sembarang Makan

"Jadi penurunan berat badan secara drastis itu merupakan gejala utama diabetes karena tubuh tidak mempu menggunakan gula dengan baik sehingga gula keluar melalui urin," ungkapnya.

Jika penderita diabetes ingin segera mengontrol gula darahnya, maka segeralah kontrol pola makan dan lakukan manajemen penurunan berat badan yang baik untuk membantu memperbaiki resistensi insulinnya.

Jangan lupa untuk konsultasi dengan ahli gizi maupun dokter penyakit dalam sebelum melakukan program ini.***

 

Editor: Kanda Yusuf Abdillah

Sumber: Emasuperr


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah