Hindari Gorengan dan Makanan Berlemak saat Berpuasa, Pakar Gizi : Memperlambat Pengosongan Lambung

4 April 2022, 21:03 WIB
Ilustrasi gorengan, makanan berlemak yang sering dijadikan menu saat berbuka puasa. /Pixabay/focusonpc/

AKSARA JABAR- Keseharian masyarakat Indonesia sangat dekat dengan makanan yang digoreng atau gorengan.

Gorengan menjadi menu berbuka puasa favorit selama Ramadhan. Mulai dari tua sampai anak-anak sangat menyukai makanan satu ini.

Namun apakah gorengan sehat dikonsumsi secara berkala? Terlebih gorengan yang dijadikan menu saat berbuka puasa maupun saat sahur.

Baca Juga: 7 Tips Bugar dan Maksimalkan Ibadah Puasa Selama Ramadhan

Dilansir dari Antara, makanan yang digoreng atau gorengan termasuk salah satu santapan yang perlu Anda hindari selama berbuka puasa dan sahur selama Ramadhan.

Hal tersebut bertujuan demi menjaga kenyamanan lambung Anda, menurut Pakar Gizi Klinik dari Rumah Sakit Ciptomangunkusumo Dr. dr Fiastuti Witjaksono MSc, MS, Sp.GK.

"Gorengan sebaiknya tidak dikonsumsi supaya lambung tidak merasa kurang nyaman. Lambungnya tidak enak, pengosongan lambung jadi lebih lambat," kata dia yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu dalam sebuah webinar kesehatan.

Selain gorengan, makanan berlemak tinggi juga perlu Anda hindari karena dapat mengganggu atau menghambat pengosongan lambung.

Lalu makanan yang dapat merangsang asam lambung atau merusak lambung seperti makanan pedas, asam sebaiknya dikurangi terutama diawal-awal puasa.

"Kalau sudah beberapa hari, biasanya saluran cerna sudah beradaptasi, bisa kembali menerima makanan biasa," kata Fiastuti.

Baca Juga: Tips Kurangi Risiko Kurang Tidur Selama Ramadhan, Ini yang Harus Dilakukan Kata dr. Nugroho Anargha

Dia juga menyarankan Anda menghindari makanan-makanan yang menghasilkan gas seperti makanan berlemak, minuman bersoda, sayuran tertentu semisal kol dan sawi karena menghasilkan gas di lambung sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman, kemudian buah-buah tertentu seperti nangka dan pisang ambon.

Anda pun sebaiknya menghindari makanan atau minuman yang merangsang keluarnya asam lambung seperti kopi, minuman beralkohol dan jeruk yang sangat asam.

"(Hal ini dilakukan) supaya puasa menghasilkan luaran yang lebih sehat tanpa dibebani beberapa kondisi yang ganggu lambung," tutur Fiastuti.

Kemudian, demi meningkatkan daya tahah tubuh selama pandemi, Anda tak disarankan sahur semata teh manis, namun perlu asupan makanan lengkap.

Misalnya makanan yang mencakup protein seperti ikan, ayam, daging, tahu, tempe, susu serta sayur dan buah yang menjaga rasa kenyang lebih lama sehingga tidak mudah lapar saat berpuasa.

Anda dengan kondisi medis tertentu, diabetes misalnya, sebaiknya berbuka puasalah dengan makanan manis cukup sekali supaya kadar gula darah optimal saja, setelah itu jangan makan manis lagi.

Baca Juga: Ini Menu Sahur yang Baik Bagi Tubuh, Ahli Gizi: Minum Teh Manis Saja Tak Cukup Penuhi Kebutuhan Tubuh

Apabila Anda memiliki penyakit hipertensi, kurangi makanan yang terlalu asin. Kemudian bila kadar kolesterol Anda tinggi maka hindari lemak jenuh seperti kulit ayam dan gorengan.

Terakhir, selama berpuasa untuk mencegah dehidrasi, Anda harus cukup minum yakni sekitar 6-8 gelas per hari.

"Cairan bisa air putih, bisa dikombinasi dengan susu," demikian pesan Fiastuti.***

Editor: Tiara Maulinda

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler