Tak kalah penting, bebernya, pemahaman antiradikalisme juga menjadi penekanan bagi kader-kader PC IPNU Kota Bandung. Salah satunya melalui sekolah Aswaja secara kontinyu, yang akan mendobrak pemikiran kader bergerak secara toleransi.
"Anak-anak dibiasakan berbicara ataupun bergaul dengan orang-orang beragam dan berbeda baik secara ras, suku maupun agama. Nantinya anak-anak mengenal dan lebih dekat satu sama lain dan lebih terbuka," kata Budiman.
Sementara itu, Ketua PC IPPNU Kota Bandung, Ristanti Septiani menyoroti terkait kaderisasi di internal organisasi. Ia lebih mengedepankan untuk merawat dan membuat kader merasa nyaman di IPPNU agar tidak keluar masuk organisasi.
"Jadi masih banyak yang keluar dan ikut organisasi lain, jadi kita mau menekankan untuk merawat dan fokus ke kaderisasi," ucap Ristanti.
Disamping itu, pihaknya juga akan berupaya menekan angka kekerasan terhadap perempuan khususnya kader IPPNU. Karenanya, Ristanti akan menggalakan pemahaman tersebut melalui gelaran-gelaran seminar terkait keperempuanan.
Kita harus bisa meminimalisasi hal itu, jadi kita bakal ngadain seminar dan lainnya," tandasnya.***