“Isu paham radikalisme ini darimanapun bisa datang. Tapi memang yang paling empuk itu dari internet,” ujarnya.
Selain pemahaman agama, dia menyebutkan, sikap nasionalisme juga menjadi penangkal radikalisme karena mengedepankan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Imbauan saya khususnya kepada warga umat Islam yang sering dituduh radikal, dan seluruh warga Kota Bandung yang non muslim jaga nasionalisme kita, jaga NKRI. Terutama pandai-pandai menyaring kebebasan teknologi informasi ini,” katanya.
Sementara itu, Ketua ICMI Orda Kota Bandung, Ahmad Syamsir menyampaikan, pihaknya telah mendorong para anggotanya untuk lebih berperan aktif dalam memberikan pemahaman terhadap bahaya radikalisme. Termasuk di lingkungan Pendidikan mengingat sebagian besar cendekiawan muslim berasal dari kalangan akademisi.
“Para cendekiawan ini harus bisa menginformasikan dan menyampaikan. Para cendekiawan lebih banyak di perguruan tinggi, sudah paham memberikan informasi kepada mahasiswanya sehingga mudah-mudahan radikalisme bisa tertangani,” ungkapnya.***