Hanya 52 persen pada kelompok lari yang patuh terhadap terapi, sedangkan tingkat kepatuhan adalah 82 persen pada kelompok antidepresan. Pada akhir uji coba, sekitar 44 persen pada kedua kelompok menunjukkan perbaikan dalam depresi dan kecemasan.
Kelompok lari juga menunjukkan perbaikan berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, dan fungsi jantung. Sementara kelompok antidepresan menunjukkan kecenderungan menuju sedikit kemunduran pada penanda metabolik tersebut.
Baca Juga: Ramai Soal Karirnya di Manchester United , Ada Apa dengan Jadon Sancho dan Erik Ten Hag?
Peneliti mencatat bahwa perbandingan antar kelompok mungkin bias karena pasien sendiri yang memilih pilihan terapi. Studi tidak menyarankan olahraga lari sebagai pengganti antidepresan, namun, olahraga dapat dianggap sebagai pilihan terapi tambahan.
Menurut Pennix, hasil studi memperlihatkan penerapan terapi olahraga adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan lebih serius karena ini bisa menjadi pilihan yang baik.***