Memastikan Kesehatan Mental Penyandang Disabilitas

- 20 Oktober 2023, 07:35 WIB
Ilustrasi - Penyandang Disabilitas
Ilustrasi - Penyandang Disabilitas /Karawangpost/Pixabay/dickusvi

Dengan begitu, panyandang disabilitas bisa merasakan persamaan hak untuk menikmati beragam layanan untuk pengembangan diri.

Literasi digital yang memadai diharapkan berkontribusi positif terhadap kesehatan mental mereka. Data terakhir menyebutkan, secara global. ada 1.3 miliar penyandang disabilitas. Dengan jumlah sebanyak itu, seluruh negara di dunia dituntut makin peduli terhadap penyandang disabilitas.

Salah satu isu penting yang harus ditangani ialah menghapus stigma negatif dan diskriminasi terhadap mereka. Stigma negatif akan berdampak langsung terhadap kesempatan penyandang disabilitas untuk bisa terlibat dalam kegiatan dan bekerja di tengah masyarakat.

Penting dipahami, penyandang disabilitas tidak rentan karena cacat. Namun, mereka rentan karena sistem tidak dapat diakses oleh kelompok disabilitas.

Sesuai komitmen global Sustainable Development Goals (SDGs), dalam proses pembangunan tidak boleh ada satupun kelompok yang tertinggal (no one left behind).

Di Indonesia, upaya menyejahterakan penyandang disabilitas masih membutuhkan perhatian khusus. Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menyebut, 71,4 persen penduduk penyandang disabilitas adalah pekerja informal. Hal ini dikarenakan oleh kurangnya akses ke pasar tenaga kerja.

Melalui rencana aksi yang konkret berdasarkan prinsip inklusivitas, optimisme untuk menyejahterakan penyandang disabilitas bisa terus dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak mulai dari pemerintah, perusahaan swasta, organisasi kemasyarakatan, dan kelompok warga.***

Halaman:

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah