Network
AKSARA JABAR- Hadir dalam sidang kasus tes usap Rizieq Shihab, Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut bahwa tidak perlu ada sidang jika pihak RS UMMI kooperatif.
"Apabila sejak awal pihak rumah sakit kooperatif, persidangan ini tidak perlu ada," kata Bima Arya dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Rabu, sebagaimana dikutip Aksara Jabar dari ANTARA.
Diketahui, Bima Arya sendiri adalah Ketua Satgas Penanganan COVID-19 di Kota Bogor. Dia mengatakan koordinasi dengan RS UMMI terkait kasus tes usap Rizieq Shihab tidak berjalan lancar.
Baca Juga: Ombudsman Beberkan Hasil Investigasi Kebakaran Tangki Pertamina RU VI Balongan Indramayu
Bahkan dalam kesaksiannya, Bima juga mengatakan bahwa pihaknya merasa terhalang-halangi oleh manajemen RS UMMI.
"Merasa terhalangi karena tidak ada kejelasan terhadap seluruh tahapan protokol kesehatan penanganan COVID-19," ujar Bima.
Bima mengaku jika dirinya telah berkoordinasi dengan dr. Andi Tatat yang juga merupakan Direktur Utama RS UMMI.
Selain itu, diakuinya juga telah berkoordinasi dengan perwakilan keluarga Rizieq Shihab mengenai tes usap tersebut.
Baca Juga: Sebelum 6 Mei 2021, Kepolisian Membebaskan Masyarakat Mudik Lebaran
"Pihak keluarga setuju dan kami menanyakan siapa yang melakukan 'swab'. Pihak tim khusus dari Jakarta. Tapi saya bilang harus ada tim dari Dinkes Bogor," ujarnya.
Lebih lanjut Bima mengatakan bahwa tes usap tersebut nyatanya sudah dilakukan oleh Rizieq Shihab tanpa sepengetahuan pihak RS UMMI berdasarkan keterangan dari Andi Tatat.
"Tiba-tiba dikabari bahwa sudah dilakukan 'swab' dan Andi Tatat mengaku hal itu dilakukan tanpa koordinasi. Saya menegur mana mungkin kepala rumah sakit tidak tahu kejadian di rumah sakitnya," ujarnya.***
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Putri Untuk Pangeran 14 April 2021, Lisa Bebas dan Balik Mengancam Pangeran
