Terinspirasi dari Tas Tradisional Suku Dayak, Eiger Sulap Keba Menjadi Ransel Modern Canggih

29 Agustus 2023, 22:42 WIB
Terinspirasi dari Tas Tradisional Suku Dayak, Eiger Sulap Keba Menjadi Ransel Modern Canggih. /Dok. Raabi Ghulamin Halim/

Aksara Jabar - Brand perlengkapan peralatan alam bebas kenamaan di tanah air Eiger terus berinovasi menciptakan produk-produk yang disesuikan dengan kebutuhan pasar.

Beragam inovasi produk-produk Eiger ini bahkan dirancang secara khusus dalam mendukung terhadap masa depan lingkungan berkelanjutan.

Salah satunya tas ransel Ecosavior 45 dari Eiger yang dibuat menggunakan bahan dari kemasan botol plastik bekas yang sulit teruai.

Melalui mesin produksi berteknologi tinggi botol plastik bekas itu diolah kemudian dipintal menjadi bahan baku untuk produk ransel Ecosavior 45 ini.

Baca Juga: Mengenal Eco Journalism Lebih Dekat: New Normal dan Perilaku Netizen di Mesin Pencari

Yang tak kalah menarik dari Ecosavior 45 ini adalah fram ransel yang digunakan terbuat dari batang bambu yang telah diuji kualitas kekuatannya.

Seperti disampaikan Oki Luthfi selaku Desainer and Development Eiger saat memaparkan materi inovasi dalam dunia petualangan alam di Indonesia di acara Journalist Camp Pikiran Rakyat Media Network (PRMN) X Eiger 2023 yang dilaksanakan di Sari Ater Campervan, di Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang pada Kamis, 24 Agustus 2023 kemarin.

Produk hasil inovasi Eiger adalah tas ransel Keba, yang terinpirasi dari tas tradisional Suku Dayak di Kalimantan Timur yang bernama Keba.

Tas tradisional Suku Dayak ini berbahan rotan dan digunakan masyarakat disana untuk membawa perlengkapan sehari-hari saat berladang atau berkebun.

Baca Juga: Tren Fashion Yang Disukai oleh Generasi Z

Lewat tangan trampil Oki, tas Keba tradisional suku dayak menjadi sumber inspirasi yang disulap menjadi tas ransel modern yang memiliki sejumlah keungulan

Tas ransel Keba dari Eiger tercipta usai Ekspedisi Borneo tahun 2015 lalu.

Kelebihan ransel Keba ini bisa digunakan untuk membawa orang yang cedera dalam pendakian.

Kedua produk berbahan sustainable dari Eiger ini melibatkan pelaku UMKM di berbagai derah dalam proses produksinya.

Ecosavior 45 melibatkan UMKM pengrajin bambu di Temanggung, sementata Keba melibatkan UMKM pengrajin besi di Bojongkoneng, Kabupaten Bandung.***

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Terkini

Terpopuler