Bagi yang Penasaran dan Mau Tau Kenapa Jalan Ir H Juanda Disebut Dago? Ini Dia Sejarahnya!

- 23 Oktober 2020, 16:27 WIB
Sejarah nama Dago untuk jalan Ir H Juanda
Sejarah nama Dago untuk jalan Ir H Juanda /Instagram@dudisugandi/Bagikanberita.com

AKSARAJABAR - Siapa yang tau Kota Bandung? Pernah ke sana kan? Tau kalalu di sana ada jalan namanya jalan Ir H Juanda tapi banyak orang nyebut jalan itu Dago? Kira-kira kenaoa ya disebut Dago? begini sejarahnya.

Dikutip Aksara Jabar dari situs resmi Humas Kota Bandung, yakni humas.bandung.go.id diterangkan bahwa sebagian besar wisatawan yang datang ke Kota Bandung ingin menyambangi kawasan Dago. Selain karena keasriannya, kawasan tersebut juga terkenal dengan wisata belanja dan kulinernya.

Kawasan Dago terutama di Jalan Ir. H. Juanda selalu semarak. Terlebih saat digelar car free day di hari Minggu.

Baca Juga: Belum Dapat Kuota Gratis Internet dari Telkomsel ? Berikut cara mendapatkannya

Tetapi tahukan anda asal usul nama Dago? Berdasarkan hasil penelusuran Humas Kota Bandung, nama Dago telah ada sejak zaman Belanda. Konon, pada masa kolonial Belanda, penduduk di kawasan Bandung Utara memiliki kebiasaan untuk saling menunggu sebelum pergi ke kota.

Jalan yang digunakan masih berupa jalur setapak yang kala itu menjadi satu-satunya akses bagi penduduk ke pasar. Tetapi jalan menuju pasar di Kota Bandung ini masih dikuasai oleh para perampok serta rawan binatang buas, terutama di daerah hutan sekitar Terminal Dago saat ini.

Dalam sejumlah tulisan, Kota Bandung zaman habeula memang banyak ditemui badak hingga harimau. Kondisi tersebut membuat penduduk selalu pergi bersama-sama karena alasan keamanan. Lama kelamaan, warga terbiasa silih dagoan di suatu tempat di kawasan Dago. Kata menunggu dalam bahasa Sunda adalah "dagoan".

Baca Juga: Mau Tetap Liburan Akhir Oktober Mendatang? Ini Tips Agar Tetap Aman dan Terhindar Covid 19

Sejak dahulu, kawasan Dago memang menjadi kawasan yang cocok dijadikan tempat peristirahatan. Saat Belanda berkuasa, kawasan itu juga dijadikan sebagai rumah peristirahatan dan kawasan elit.

Pembangunan di Dago dimulai pada tahun 1905 oleh Andre van der Brun. Selain rumah peristirahatan, di kawasan Dago juga dibangun Dago Thee Huis atau sekarang dikenal dengan Dago Tea House.

Pada tahun 1920-1940 pemerintah Hindia Belanda semakin giat melakukan pembangunan di kawasan Dago, pemerintah Hindia Belanda membangun sarana pendidikan, seperti Techniche Hoogeschool te Bandoeng (ITB) yang dibuka sejak 3 Juli 1920 dan menjadi perguruan teknik pertama di Hindia Belanda.

Baca Juga: Libur Panjang Akhir Oktober, Ridwan Kamil Himbau Masyarakat Menahan Diri, Tidak Liburan!

Sebelum bernama Jalan Ir. H. Juanda dahulu jalan tersebut bernama Dagostraat. Jalan tersebut dibangun pada tahun 1915. Nama Dagostraat berubah menjadi jalan Ir H Juanda pada tahun 1970.

Pada tahun yang sama juga menandai kawasan Dago yang berubah dari daerah hunian menjadi wilayah komersial.

Saat ini di Dago sudah tidak ada lagi binatang buas. Kawasan Dago pun semakin asri. Deretan kursi di sepanjang Jalan Ir. H. Juanda membuat kawasan tersebut semakin nyaman. Sudah bisa dipastikan, setiap wisatawan yang pernah berkunjung ke Kota Bandung, pasti singgah di Dago.***

Editor: Yoga Aditya

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x