Ketum Pengprov Muaythai Sebut KONI Jabar Adalah Kekaisaran, Begini Penjelasannya

Aksara Jabar - 7 Sep 2022, 17:14 WIB
Editor: Tim Aksara Jabar
Ketum Pengprov Muaythai, Indonesia Jawa Barat, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana.
Ketum Pengprov Muaythai, Indonesia Jawa Barat, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana. /Aksarajabar


AKSARAJABAR- Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Muaythai Indonesia Jawa Barat, Rahyang Mandalajati Evi Silviadi Sanggabuana, merespon hasil pleno Komite Olahraga Indonesia (KONI) Jawa Barat, yang menjurus pada dukungan pengurus KONI Jawa Barat atas salah satu pengurusnya, Dr. M Budiana, sebagai calon Ketua Umum KONI Jawa Barat.

Sebelumnya, Ketua Umum KONI Kabupaten Bandung, Herda M Gani, meminta semua pengurus KONI Jabar yang menjadi pimpinan Cabang Olahraga (Cabor), untuk taat dan patuh atas hasil rapat pleno yang mengantarkan munculnya nama Dr. M Budiana, dicalonkan dari internal KONI untuk maju di bursa Balon Ketua Umum KONI Jabar periode 2022-2026.

Ketum Pengprov Muaythai Jabar Evi mengatakan, munculnya statement tersebut, bahwa Ketua Cabor, sebagai Anggota KONI yang memiliki Hak Suara secara konstitusional sesuai dengan AD/ART, yang harus mengikuti hasil pleno KONI dan mendukung pencalonan Budiana, sebagai sebuah pernyataan yang mencederai nilai-nilai demokrasi dan juga merusak nilai-nilai sportifitas.

Baca Juga: HMI Subang Geruduk Gedung DPRD, Soroti Defisit Anggaran yang Hampir Rp200 M

"Harus dipisahkan, peran sebagai pengurus KONI, dan peran sebagai Ketua Cabor. Memangnya KONI ini kekaisaran? Dimana pemimpin berikutnya ditentukan oleh segelintir elit melalui mekanisme Pleno? Lalu kami sebagai pemegang mandat konstitusional dipaksa untuk mengikuti hasrat kekuasaan tersebut?" ujarnya, Rabu 9 September 2022.

Menurut Evi, statement bahwa cabor harus patuh pada keputusan Pleno ini, merupakan sebuah penghinaan terhadap para Ketua Cabor, dan mengajak Ketua-ketua Cabor untuk melawan hasil pleno tersebut.

"Bukan hanya tidak mengakui hak suara demokratis Cabang Olahraga, statement ini juga menunjukan adanya nir-intelektualitas dari para pembuat keputusannya. Darimana aturannya menentukan calon Ketua Umum KONI melalui Pleno Pengurus? Jika memang Budiana ingin mencalonkan diri, silahkan datang kepada kami, Cabang Olahraga. Ajak kami berdiskusi, dan paparkan visi misi pencalonannya sebagai ketua. Jika memang masuk akal, pasti akan kami dukung kok," ungkapnya.

Baca Juga: Ditemukan Mayat Pria Tanpa Identitas di Wilayah Kebun PG Rajawali Subang, Desa Wanasari Kecamatan Cipunagara

Bagi Evi, siapapun calon Ketua Umum KONI Jawa Barat, sepatutnya harus seorang yang piawai dalam menjalankan kode etik organisasi sesuai dengan AD/ART yang berlaku.

"Bukan hanya seorang organisatoris yang intelektual, Calon Ketua Umum KONI Jabar juga haruslah seorang patriot olahraga yang memiliki mental petarung dan sportif. Bukan orang yang kumeok memeh dipacok," pungkasnya.***


Tags

Terkini

Trending

Berita Pilgub