Network
AKSARAJABAR- Koperasi Jatman Subang Sejahtera (KJSS) bersama dengan Pandu Digital Kementerian dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo), membangun 100 titik Pelni Mart di Kabupaten Subang.
Diketahui KJSS yang merupakan binaan Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya ini telah bekerjasama Pentahelix dengan melibatkan unsur ABCGM (Akademisi, Bisnis, Civil Society, Government & Media).
Pengelola KJSS, Neneng Kartika mengatakan, program kerja sama tersebut sedang dalam pengembangan Ekonomi Kerakyatan, yang telah diinisiasi oleh KJSS dan dikukuhkan pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman Festival Mangrove Gangga - Cilamaya bulan Juli lalu, ditindaklanjuti dengan pelaksanaan Program Pembangunan 100 titik Pelni Mart se-Kabupaten Subang.
Baca Juga: Imbas Dari Kenaikan harga BBM, Sejumlah Bahan Masak di Pasar Badung Ikut Naik
" Sebelumnya pada bulan Juli, KJSS telah membuat komitmen dengan Pak Bupati dan jajarannya, Pak Dandim, Pak Danlanud, perwakilan beberapa kementrian dan lembaga tinggi negara, unsur media, akademisi, pebisnis dan juga civil society dari unsur adat dan juga ulama, untuk menjaga ketahanan Ekonomi di Kabupaten Subang." ujar neneng, Senin 5 September 2022.
Komitmen ini menurut Kartika, ditindaklanjuti dengan adanya pertemuan dengan mitra-mitra KJSS yang dirasa dapat diajak bekerja sama untuk mewujudkan tujuan tersebut.
"Beberapa hari yang lalu, kami juga memfasilitasi pertemuan antara PT PELNI (Persero) dengan PLUT DKUPP Kab. Subang, dan terakhir kami melaksanakan pertemuan dengan tim Pandu Digital Kementrian Komunikasi dan Informatika (KEMKOMINFO), yang siap mengawal transformasi digital giat ekonomi kemasyarakatan dengan membangun 100 titik Pelni Mart se-Kabupaten Subang." tutur Kartika.
Baca Juga: Seorang Polisi di Lampung Tengah Tewas Ditembak Sesama Anggota Polisi
Kartika Menjelaskan bahwa pihak KJSS, sebagai Koperasi Produsen yang menaungi semua elemen ekonomi masyarakat Jam'iyah Ahlith Thariqah Al-Mutabarrah Nahdliyah (JATMAN), atau masyarakat Sufi Nahdlatul Ulama, telah melaksanakan pertemuan-pertemuan menindaklanjuti komitmen kemitraan.
Menurutnya, transformasi digital ini sangat penting mengingat budaya konsumeris di sudah 90% bergeser ke dunia maya (internet). Hal itu juga terlihat setelah adanya pandemi Covid-19 di mana banyaknya pusat perbelanjaan yang tutup.
