Network
AKSARA JABAR - Dua orang saksi diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk tersangka Wali Kota Bekasi nonaktif, Rahmat Effendi (RE).
"Hari ini, dua orang saksi diperiksa untuk tersangka RE," ujar Plt Juru Bicara KPK, Ali Fikri, dalam keterangannya di Jakarta seperti dikutip Aksara Jabar dari Antara. Selasa, 15 Februari 2022.
RE merupakan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan barang dan jasa serta lelang jabatan di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Bara.
Baca Juga: Sumedang Masuk PPKM Level 3, Kadisdik Terapkan PTM 50 Persen dan Larangan Tour
Selain RE, sebelumnya KPK juga telah menetapkan total sembilan tersangka sebagai penerima suap yakni Effendi, Sekretaris DPMPTSP, M Bunyamin (MB), Lurah Jati Sari, Mulyadi (MY), Camat Jatisampurna, Wahyudin (WY), dan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Bekasi, Jumhana Lutfi (JL).
Selain itu pemberi suap juga ditetapkan sebagai tersangka yakni Direktur PT ME, Ali Amril (AA), pihak swasta Lai Bui Min (LBM), Direktur PT KBR Suryadi (SY), serta Camat Rawalumbu, Makhfud Saifudin (MS).
Dalam konstruksi perkara, KPK menjelaskan Pemerintah Kota Bekasi pada 2021 menetapkan APBD Perubahan 2021 untuk belanja modal ganti rugi tanah dengan total anggaran Rp286,5 miliar.
Baca Juga: Laga Persib Bandung Malam Ini, Robert Minta Pemain Tetap Waspadai PSIS
Ganti rugi itu adalah pembebasan lahan sekolah di wilayah Kecamatan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, senilai Rp21,8 miliar, serta pembebasan lahan Polder 202 senilai Rp25,8 miliar dan lahan Polder Air Kranji senilai Rp21,8 miliar. Selanjutnya ada ganti rugi lain berbentuk tindakan melanjutkan proyek pembangunan gedung teknis bersama senilai Rp15 miliar.
