Terkait pemberian vaksin Covid-19 bagi pendidik dan tenaga kependidikan di Kota Bandung, dia menyebutkan, terdapat 1.339 orang yang akan di vaksin. Namun, 20 orang di antaranya telah menerima vaksin Covid-19 tahap pertama sehingga jumlahnya menjadi 1.319 orang.
Sehubunganan rencana PTM, sambungnya, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada kepala sekolah masing-masing agar menyesuaikan antara rencana, strategi, serta kesiapannya.
"Kepala Sekolah melalui analisa, kesiapannya tadi apakah sekolahnya sudah berani atau tidak membuka (PTM), sehingga nanti pada praktiknya tidak saling menyalahkan apalagi muncul yang tidak kita inginkan klaster baru pendidikan atau sekolah," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum SMP Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto menuturkan, sejak Desember 2020 lalu pihaknya telah menyiapkan persiapan PTM dengan menggulirkan daftar periksa kepada seluruh sekolah melalui laman dapodik.
"Semuanya sudah mengisi daftar periksa dan kami sudah mengecek, hampir sebagian banyak sekolah-sekolah di Kota Bandung dalam keadaan siap melaksanakan PTM, tapi tetap menunggu kebijakan pemerintah," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Umumkan Kedatangan Vaksin Asal Inggris yang Mendarat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta
Dipaparkan Bambang, sebagai langkah persiapan, pihaknya telah menyusun skenario untuk para siswa yang akan memulai PTM selain dari kesepakatan antara sekolah, komite sekolah, orang tua, serta siswa.
Skenarionya, lanjutnya, 10 sampai 25 persen maksimal untuk masa uji coba atau masa simulasi dalam kurun waktu satu hingga empat minggu.
"Selanjutnya masa transisi, jika sudah dianggap aman dalam 2 bulan kita menyiapkan maksimal 50 persen siswa boleh ke sekolah, yang lainnya di rumah. Jadi kita menerapkan metode blended learning, ada campuran antara daring dan PTM. Kemudian setelah itu, baru Adaptasi kebiasaan baru 50 sampai 100 persen itu pun pertimbangannya tergantung penyebaran Covid-19 di tiap wilayah di Kota Bandung, dengan konsultasi ke Satgas Covid-19," tuturnya.