Longsor dan Angin Kencang Hantam Dua Desa di Cianjur, Jawa Barat, Jembatan Sampai Putus

- 23 Januari 2021, 02:57 WIB
Bangunan SMP di Desa Garawangi Cianjur Ambruk.
Bangunan SMP di Desa Garawangi Cianjur Ambruk. /Antara/

AKSARA JABAR - Dua desa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diterjang bencana angin kencang dan longsor, mengakibatkan bangunan SMP ambruk, jembatan gantung putus dan ratusan kepala keluarga diungsikan.

Hal ini diungkapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur.

"Jembatan putus terjadi di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, jembatan penghubung desa Cibuluh dan Puncakbaru, putus setelah pondasinya ambruk terbawa longsor," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan saat dihubungi, Jumat, 23 Januari 2021.

Baca Juga: Kang Emil Percepat Penyuntikan Vaksin Covid-19 di Jabar Agar Optimal Pulihkan Ekonomi

Baca Juga: Positif Covid-19 di Indonesia Jadi 951.651 Orang, DKI Penyumbang Penambahan Terbanyak

"Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun akses warga menjadi terhambat," kata Irfan Sopyan.

Aktifitas warga terhambat akibat jembatan gantung yang merupakan akses utama warga menuju pusat kecamatan, menuju sentra ekonomi dan pusat pendidikan terputus.

BPBD Cianjur kata Irfan, sedang berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membangun jembatan darurat, sebelum membangun kembali jembatan yang putus.

Baca Juga: Sekda Klaim Kasus Covid-19 Landai di Kota Tasikmalaya Selama PPKM

Baca Juga: Di Kota Depok, 300 Personel Damkar Siap Siaga Hadapi Bencana Hadapi Cuaca Ekstrem Februari

"Kami sudah berkordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun jembatan darurat yang minimal dapat dilalui pejalan kaki karena akses jalan utama membuat warga harus menempuh waktu cukup lama dengan landasan jalan rusak," katanya.

Terkait bencana longsor dan pergerakan tanah, Irfan mengatakan hal tersebut juga menerpa Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun, mengakibatkan jalan utama di desa tersebut tertutup longsor dan seratusan rumah warga terancam.

Warga dikabarkan terisolir saat ini untuk beraktifitas.

"Saat ini, tim gabungan dan relawan berusaha menyingkirkan material longsor yang menutup landasan jalan agar dapat dilalui kendaraan. Sedangkan perkampungan warga di atas tebing yang longsor terancam, sehingga seratusan kepala eluarga terpaksa diungsikan untuk menghindari longsor susulan," kata Irfan.

Baca Juga: Waspadai Potensi Gempa, PMI Kota Sukabumi Finalisasi SOP Kesiapsiagaan

Tidak hanya berjibaku menghadapi tanah longsor, Cianjur juga dilanda hujan deras yang disertai angin kencang, hingga menyebabkan beberapa ruang kelas SMP ambruk.

Tidak ada korban jiwa akibat bencana tersebut karena proses belajar mengajar masih dilakukan secara daring.

"Kami masih menunggu data lengkap dari petugas yang sudah dikirim ke lapangan, data sementara ada dua ruang kelas dan bangunan lain di SMP Gelarwangi yang ambruk," kata Irfan.

Baca Juga: Tim DVI Polri Berhasil Identifikasi 49 Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ 182 yang Jatuh

"Sedangkan seratusan Kepala Keluarga diminta bertahan di pengungsian karena menjelang sore bisanya hujan kembali turun deras dan berpotensi terjadi longsor susulan," katanya.

Bupati Cianjur, Herman Suherman, telah menginstruksikan dinas terkait untuk mendatangi lokasi jembatan yang putus akibat longsor dan segera melakukan kajian untuk membangun kembali jembatan yang merupakan akses utama penghubung dua desa tersebut.

Untuk sementara akan dibangun jemmbatan darurat.

Baca Juga: Bupati Purwakarta Pastikan Pemkab Harus Sajikan Cemilan ala UMKM di Semua Acara Kedinasan

"Saya sudah instruksikan kepala dinas terkait untuk melihat langsung jembatan yang putus, secepatnya untuk dibangun kembali agar aktifitas warga tidak terhambat. Kami juga mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada dan jeli melihat tanda alam akan terjadinya bencana," kata bupati Herman Suherman. ***

Editor: Siti Fatonah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x