AKSARAJABAR- Peduli kesehatan dan kebersihan, masyarakat di Kelurahan Cihaurgeulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung melakukan pengolahan sampah secara mandiri.
Hal tersebut sejalan dengan program Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung dalam menekan jumlah sampah di Kota Bandung melalui program Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan (Kang Pisman).
Adanya kesadaran warga tersebut, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial sangat mengapresiasi. Pasalnya lingkungan menjadi bersih dan sampah pun bisa dikelola mulai dari sumbernya.
"Saya apresiasi warga dengan binaan DLHK dan unsur terkait. Tolong lurah dan camat, RW yang lain juga harus diedukasi. Jadi tidak RW di sini aja, yang lain juga bisa diedukasi," pinta Oded saat berkunjung, Jumat, 5 Februari 2021.
Sampah organik oleh warga RW 10 Kelurahan Cihaurgeulis dimanfaatkan menjadi makanan bagi maggot maupun hewan lainnya.
Bahkan warga pun melakukan tumpangsari budidaya ikan lele dalam ember sekaligus membudidayakan tanaman kangkung atau dikenal dengan sebutan Budidamber.
Baca Juga: Selain Hasil Laut dan Wisata, Pemprov Jabar Genjot Budidaya Ikan Air Tawar di Kabupaten Pangandaran
Masih di kelurahan yang sama yakni di RW 07, Oded memaparkan, 90 persen warganya mengelola sampah organik. Di setiap rumah, warga memiliki Lodong Desa Dapur (Loseda) yang bisa dimanfaatkan untuk Maggot BSF.
"RW 07 ini 90% pengelolaan sampah organiknya, ini luar biasa karena telah banyak mengikuti arahan," ucapnya.
Sementara itu, Ketua RW 07, Rusel mengungkapkan, secara bertahap pihaknya menyosialisasi dan memfasilitasi sarana prasarana untuk memudahkan warga dengan media yang mudah didapatkan untuk mengelola sampah organik.
"Sampah organiknya, ditempatkan di wadah seadanya. Sampai akhirnya dapat bagian tempat khususnya dari DLHK," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Kamalia Purbani menuturkan, warga Cihaurgeulis memiliki komitmen kuat untuk mengelola sampah.
"Ini sebagai bukti kesadaran dan perhatian untuk lingkungan," tukas Kamalia.***