AKSARA JABAR - NATO memberikan janji akan memberikan bantuan persenjataan untuk Ukraina setelah terus menerus mendapat serangan dari Rusia.
Hal itu disampaikan NATO saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan pasukan Moskow terus berusaha menggempur berbagai wilayah di Ukraina.
Reuters dalam artikelnya, Rabu 30 November 2022 menyebutkan banyak warga Ukraina yang melarikan diri pada Selasa 29 November 2022 untuk melindungi diri dari serangan bom setelah sirene peringatan serangan udara terus berbunyi di seluruh negeri.
Baca Juga: Bungkam Wales 0-3 Timnas Inggris Melaju ke Babak 16 Besar Piala Dunia Qatar 2022
Baca Juga: Taklukan Qatar, Belanda Melaju ke Babak 16 Besar Piala Dunia 2022
Baca Juga: UMKM Subang Expo 2022 Hadirkan Produk Unggulan dari Kuliner Hinggan Fesyen
Dilaporkan wilayah Donetsk timur, pasukan Rusia menggempur sasaran Ukraina dengan tembakan artileri, mortir, dan tank.
Tak hanya itu Presiden Ukraina pun melaporkan jika militer Rusia menyerang di Luhansk di timur dan Kharkiv di timur laut, wilayah terakhir yang direbut Ukraina pada September 2022.
"Situasi di depan sulit," kata Zelenskiy dalam pidato video malamnya.
Baca Juga: Berapa Kenaikan UMP dan UMK Jawa Barat 2023? Simak Penjelasannya
"Meski mengalami kerugian yang sangat besar, penjajah masih berusaha untuk maju di Donetsk, Luhansk dan Kharkiv. Dan mereka sedang merencanakan sesuatu di selatan," katanya.
Para menteri luar negeri dari aliansi NATO, termasuk Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, memulai pertemuan dua hari di Bucharest pada Selasa, mencari cara untuk menjaga keamanan dan kehangatan Ukraina dan mempertahankan militer Kyiv melalui kampanye musim dingin yang akan datang.
"Kami membutuhkan pertahanan udara, IRIS, Hawks, Patriots, dan kami membutuhkan transformer (untuk kebutuhan energi kami)," kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba kepada wartawan di sela-sela pertemuan NATO, menyebutkan berbagai sistem pertahanan udara Barat.
"Singkatnya: Patriot dan transformer adalah yang paling dibutuhkan Ukraina."
Mantan presiden Rusia Dmitry Medvedev memperingatkan NATO agar tidak memberi Ukraina sistem pertahanan rudal Patriot dan mencela aliansi Atlantik sebagai "entitas kriminal" karena mengirimkan senjata kepada apa yang disebutnya "fanatik Ukraina." ***