Harga Minyak Mentah Berjangka di AS Jatuh Pasca Adanya Pembicaraan Gencatan Senjata Ukraina-Rusia

- 29 Maret 2022, 12:13 WIB
Ilustrasi - Kilang minyak Aramco di dekat Khurais, Riyadh, Arab Saudi.
Ilustrasi - Kilang minyak Aramco di dekat Khurais, Riyadh, Arab Saudi. /Dok. via Antara/

"Harga minyak berada di bawah tekanan lagi pada ekspektasi untuk pembicaraan damai antara Ukraina dan Rusia, yang dapat mengarah pada pelonggaran sanksi atau penghindaran minyak Rusia oleh Barat," kata Hiroyuki Kikukawa, manajer umum penelitian di Nissan Securities.

"Gencatan senjata yang berhasil juga dapat meningkatkan prospek menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran," tambahnya.

Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Optimis Bawa Kemenangan di Laga Terakhir BRI Liga 1

Mengimbangi kekhawatiran tentang pasokan yang ketat, penguncian dua tahap Shanghai selama sembilan hari diperkirakan akan menekan permintaan bahan bakar di China, importir minyak terbesar dunia. Pusat keuangan negara itu menyumbang sekitar 4,0 persen dari konsumsi minyak China, kata analis ANZ Research.

Presiden Volodymyr Oleksandrovych Zelenskyy dalam unggahan twitternya dipantau Aksara Jabar, Selasa 29 Maret 2022 menyebutkan tengah membahas negosiasi untuk melawan agresi dan kejahatan Federasi Rusia.

Baca Juga: YouTuber Reza Arap Kembalikan Rp950 Juta dari Doni Salmanan ke Polisi

"Membahas dengan Rektor @OlafScholz jalannya proses negosiasi. Dilaporkan tentang kemajuan melawan agresi dan kejahatan Federasi Rusia. Mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan oleh ???????? . Tekanan terhadap Rusia harus terus berlanjut, sanksi harus ditingkatkan," ungkap Volodymyr. ***

Halaman:

Editor: Igun Gunawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah