Belanda Meminta Maaf Atas Kekerasan dalam Perang Kemerdekaan Indonesia

- 18 Februari 2022, 16:52 WIB
Dokumen: Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjalan selama pertemuan mereka di istana kepresidenan di Bogor, Indonesia, 7 Oktober 2019.
Dokumen: Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjalan selama pertemuan mereka di istana kepresidenan di Bogor, Indonesia, 7 Oktober 2019. /Willy Kurniawan/REUTERS

Baca Juga: Link Nonton Live Streaming Indosiar Persib vs Persipura di Jadwal TV Indosiar Hari Ini 18 Februari 2022

Baik Rutte maupun akademisi yang terlibat dalam penelitian tersebut menolak untuk membahas apakah Belanda mungkin bertanggungjawab atas kejahatan perang dalam konflik tersebut.

"Itu urusan jaksa penuntut umum," kata Rutte.

"Laporan itu memang tidak ditulis dari sudut pandang hukum tetapi dari segi sejarah -- tetapi bagaimanapun juga, hal-hal terjadi di sana yang hari ini kami kutuk sepenuhnya."

Baca Juga: 10 Pertemuan Terakhir Sejak Final LSI 2014, Persib Bandung Tak Terkalahkan dari Persipura

Studi tersebut mencatat bahwa pemerintah dan militer Belanda mendapat dukungan dari masyarakat yang setuju dan media yang tidak kritis --semuanya berakar pada mentalitas kolonial.

"Jelas bahwa pada setiap tingkat, Belanda tanpa ragu menerapkan standar yang berbeda untuk subyek kolonial," ringkasan temuan tersebut.

Meskipun studi tersebut berfokus pada tindakan Belanda, ia mencatat bahwa pasukan Indonesia juga menggunakan kekerasan intens, dan menewaskan sekitar 6 ribu orang pada fase awal konflik, dengan sasaran orang Eurasia, Maluku, dan kelompok minoritas lainnya. ***

Halaman:

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah