Prosedur militer AS untuk menjaga terhadap korban sipil saat ini berada di bawah pengawasan, setelah serangan pesawat tak berawak yang salah di Afghanistan yang awalnya dipuji oleh Pentagon sebagai keberhasilan.
Sejumlah kelompok jihad yang memiliki hubungan dengan al Qaeda beroperasi di barat laut Suriah, benteng besar terakhir pemberontak yang memerangi Presiden Bashar al-Assad dalam perang Suriah selama satu dekade. Pemimpin kelompok Negara Islam juga bersembunyi di daerah tersebut.
Baca Juga: Memiliki Prospek Cerah, Bupati Sumedang Dukung Pengembangan Madu Teuweul
Penduduk mengatakan helikopter mendarat dan tembakan senjata berat dan ledakan terdengar selama serangan yang dimulai sekitar tengah malam. Pasukan AS menggunakan pengeras suara untuk memperingatkan perempuan dan anak-anak agar meninggalkan daerah itu, kata mereka. ***