Kantor HAM PBB Sebut Selama Setahun 1.500 Orang Tewas Saat Protes Menentang Kudeta di Myanmar

- 2 Februari 2022, 11:18 WIB
Para pengunjuk rasa berlari selama penumpasan protes anti-kudeta di Kotapraja Hlaing di Yangon, Myanmar 17 Maret 2021.
Para pengunjuk rasa berlari selama penumpasan protes anti-kudeta di Kotapraja Hlaing di Yangon, Myanmar 17 Maret 2021. /REUTERS/Stringer/File Photo/

AKSARA JABAR - Kantor Hak Asasi Manusia (HAM) PBB melaporkan, sedikitnya 1.500 orang diketahui tewas dalam inisiden yang bermula dari protes selama setahun menentang kudeta di Myanmar.

Bahkan jumlahnya akan bertambah banyak jika digabungkan dengan mereka yang tewas dalam konflik bersenjata di Negara tersebut.

"Setidaknya 11.787 orang ditahan secara tidak sah di Myanmar pada periode itu, termasuk 8.792 yang masih ditahan,"" kata Ravina Shamdasani selaku juru bicara HAM PBB seperti dikutip Aksara Jabar dari Reuters. Rabu, 2 Februari 2022.

Baca Juga: Amerika Serikat Mulai Pertimbangkan Vaksin untuk Balita

Meski demikian laporan dari Kantor HAM PBB itu sebelumnya sempat dibantah Junta yang berkuasa di Myanmar.

Shamdasani mengumumkan angka-angka untuk penahanan sewenang-wenang pada briefing PBB di Jenewa.

"Ini untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap militer, baik dalam protes damai atau bahkan melalui aktivitas online," imbuhnya.

Baca Juga: Wow Bisnis Penjualan Meningkat Lewat Pencarian Google

Bahkan dikatakan Shamdasani, pihaknya sudah mendokumentasikan 1.500 orang yang terbunuh, tetapi menurut dia itu hanya dalam konteks protes. Termasuk sebut dia, 200 orang yang tewas karena penyiksaan dalam tahanan militer.

Halaman:

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x