Pada malam tanggal 9 Dulhijjah, Nabi Ibrahim AS kembali mengalami mimpi yang sama, yaitu menyembelih putranya Ismail. hal ini menjadikan Nabi Ibrahim yakin jika perintah menyembelih putra nya tersebut adalah datang dari Allah SWT.
Hal ini tentu bukan hal yang mudah bagi Nabi Ibrahim AS. Betapa tidak, Nabi Ibrahim AS diperintahkan menyembelih putranya sendiri, seorang putra yang cukup lama diharapkan kehadirannya dari Istrinya, Siti Hajar.
Pada malam tanggal 10 Dzulhijjah Nabi Ibrahim kembali bermimpi serupa. Oleh karena mimpi ini telah tiga kali terjadi, maka besoknya (siang hari tanggal 10 Dzulhijjah) Nabi Ibrahim memutuskan untuk melaksanakan mimpi tersebut setelah terlebih dahulu berdiskusi dengan anak dan isterinya.
Ketetapan Nabi Ibrahim AS untuk melaksanakan penyembelihan Ismail pada hari itu dapat dihubungkan dengan nama hari tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut juga dengan hari Nahar artinya menyembelih.
Dahulu pada saat nabi ismail masih bayi terpaksa dipindahkan bersama ibunya dari syam ke mekkah dan mereka bertemu kembali pada saat nabi ismail sudah dewasa.
Pertemuannya kini pun tidak berlangsung lama. Mimpi nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya tersebut harus dilaksanakan.
Anak yang selama ini hanya dibesarkan oleh jerih payah ibunya yang berjuang sendiri menghidupi dan membesarkan anaknya, lalu tiba-tiba nabi Ibrahim datang memberikan kabar tentang mimpinya dan membawa pergi anak tersebut untuk disembelih.
Baca Juga: Tips Agar Cepat Hamil Dengan Bahan Herbal Ala Dr. Zaidul Akbar, Bisa Dengan Menggunakan Kunyit
Keadaan ini sangat berat bagi Nabi Ibrahim. Wajar jika dia berpikir, merenung, dan ragu terhadap apa yang sedang dialaminya.