Sekolah Daring Dianggap Membosankan, Berikut Tips Agar Anak Tidak Bosan

29 Agustus 2021, 08:23 WIB
Tips agar anak tidak bosan saat sekolah daring. /pixabay.com/startupstockphotos/

AKSARA JABAR - Kondisi pandemik dan adanya PPKM banyak mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia, tidak terkecuali dengan pola pendidikan dan pengasuhan anak.

Metode pendidikan yang saat ini banyak dijalankan dengan metode daring cenderung membosankan bagi peserta didik.

Hal ini setidaknya terungkap dalam kegiatan webinar yang diadakan oleh Faber-Castell, yang bertemakan "Menstimulasi Motivasi Belajar Anak di Era New Normal" pada Sabtu 10 Juli 2021.

Baca Juga: Bocoran Balika Vadhu Hari Ini 29 Agustus 2021 Episode 132: Jagdish dalam Masalah, Gauri Membantunya

Psikolog dari Yayasan Heart of People, Yohana Theresia, mengatakan, metode daring menjadi tantangan bagi yang terlibat di pendidikan dan pengasuhan anak.

Banyak kasus yang ditemui di lapangan menunjukan adanya indikasi penurunan motivasi dalam belajar anak.

Hal itu tidak lepas dari banyak faktor, di antaranya keterbatasan penguasaan gawai di sisi bapak-ibu pengajar, materi pembelajaran yang kurang variatif dan menarik, serta kurangnya kontrol penggunaan gawai di anak hingga intervensi yang salah dari orang tua.

Baca Juga: Sinopsis Badai Pasti Berlalu Hari Ini 28 Agustus 2021: Bagi Helmi, Siska Bagian dari Cerita Hidupnya

"Sehingga tentunya, jika motivasi belajar turun sangat berpengaruh ke banyak aspek lainnya, yakni level pemahaman, kreativitas, produktivitas dan tentunya hasil pencapaian pembelajaran itu sendiri," ujar Yohana.

Menurutnya, untuk membantu kembali meningkatkan motivasi belajar anak, orang tua setidaknya dapat menerapkan 8 tips dalam membangun motivasi dimana sebenarnya motivasi itu dapat dibagi berdasarkan 2 sumber, yakni intrinsik (internal) dan ekstrinsik (eksternal).

Baca Juga: Sinopsis Film The Incredible Hulk, akan Tayang Malam Ini 28 Agustus 2021 di GTV

Tips membangun motivasi tersebut yakni diantaranya, orang tua harus ikut terlibat, orang tua juga diminta untuk sering mendengar, orang tua dapat membantu anak untuk memutuskan dan memahami dengan segala bentuk konsekuensi yang ada, orang tua juga harus belajar memahami kondisi si anak.

Menurutnya, hal itu terkadang yang jarang ada, karena orang tua kurang paham atau sensitif dengan apa yang terjadi, terutama saat anak bosan belajar.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri Hari Ini 28 Agustus 2021:Nek Ratu Minta Pasha Tegas, Pilih Lula atau Friska

Yohana juga menambahkan, orang tua dapat memberikan penghargaan bagi anak jika anak mencapai sesuatu yang telah disepakati sebelumnya, misalkan prestasi baik maupun hal-hal lainnya.

"Terkait pemberikan penghargaan atau reward, tentunya harus juga disesuaikan dengan kebutuhan dan bermanfaat. Salah satunya yang cocok, yakni berupa kebutuhan dan alat belajar bagi si anak itu sendiri," tuturnya.

Ia menambahkan, pada akhirnya, semua elemen sangat berperan untuk mensukseskan pola belajar dan parenting di era saat ini, baik itu orang tua, sekolah, pemerintah dan juga siswa.

Baca Juga: Diumumkan Bulan Depan, Ini Cara Cek Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS Kemenkumham 2021

Sementara itu, Product Manager PT Faber-Castell International Indonesia, Lilyana Ang menambahkan bahwa bentuk penghargaan berupa pemenuhan kebutuhan dan alat belajar bisa menjadi pilihan tersendiri bagi orang tua dalam memotivasi anak agar kembali bersemangat dalam belajar meski di rumah saja.

Salah satu kebutuhan sekolah yang dapat diberikan kepada anak, di antaranya berupa produk tas belajar/sekolah.

Dimana tas akan sangat membantu anak untuk bisa merasakan kembali suasana belajar yang ada di sekolah.

Baca Juga: Kapan Kemenkumham Rilis Jadwal dan Lokasi Tes SKD CPNS 2021? Simak Penjelasannya

Tas belajar/ sekolah juga harus disesuaikan dengan isu perkembangan si anak, dari fase Separation Anxiety yang kerap muncul di usia PAUD dan TK, lalu fase kemandirian dan produktivitas di usia Sekolah Dasar, hingga pencarian identitas pada usia remaja dan dewasa.

"Tas Faber-Castell telah dibuat berdasarkan hasil riset yang melatari fase-fase dalam perkembangan seseorang anak, serta dengan memasukan saran dari ahli kesehatan tulang, guna memastikan kesehatan penggunanya," ujar Lily.

Selain itu, Tas Faber-Castell juga sangat ramah lingkungan karena bebas PVC yang dapat menyebabkan karsinogenik (pemicu kanker).

Baca Juga: Palsukan Surat Vaksin atau PCR/Antigen Pada Tahap SKD, Peserta CPNS 2021 Langsung Dinyatakan Gugur

Penggunaan PVC oleh Badan Kesehatan Dunia sudah dikategorikan sebagai plastik paling beracun dan sangat susah diurai,

Namun, menurutnya, banyak diantara kita belum sadar dengan bahaya senyawa yang dibentuk Vinil Klorida (H2C=CHCl) tersebut, dimana PVC banyak terdapat di kehidupan manusia, diantaranya pipa air, pintu toilet, kemasan makanan hingga mainan dan tas anak.

"Oleh karena itu, kami mengusung penggunaan non PVC dalam produk Tas, hal ini untuk melindungi konsumen dari bahaya yang ada di PVC. Saat ini tas Faber-Castell telah tersedia di official store Faber-Castell di Tokopedia, Blibli, Bukalapak, Lazada serta toko tradisional market maupun modern market terdekat," ujar Lily.***

Editor: Bambang Hermawan

Tags

Terkini

Terpopuler