Rekayasa Genetik, Ilmuwan Jerman Kloning Babi untuk Donor Jantung Manusia

- 4 Februari 2022, 00:28 WIB
Seekor babi berdiri di gudang Universitas Ludwig-Maximilians-Munchen di peternakan uji rawa Badersfeld di Oberschleissheim, Jerman, 24 Januari 2022. Para ilmuwan di LMU menggunakan rekayasa genetika untuk menumbuhkan organ donor pada babi.
Seekor babi berdiri di gudang Universitas Ludwig-Maximilians-Munchen di peternakan uji rawa Badersfeld di Oberschleissheim, Jerman, 24 Januari 2022. Para ilmuwan di LMU menggunakan rekayasa genetika untuk menumbuhkan organ donor pada babi. /Lukas Barth/REUTERS

Menurut data dari Yayasan Transplantasi Organ di Jerman menyebutkan transplantasi digunakan untuk orang yang didiagnosis dengan kegagalan organ yang tidak memiliki pilihan pengobatan lain. Hingga akhir 2021 lalu, jumlah dalam daftar tunggu tranplantasi jantung tembus diangka sekitar 8.500 orang.

Meski ada sejumlah pihak yang menentang, namun bagi sebagian dari mereka yang mendukung menilai jika donor hewan dapat membantu mempersingkat daftar tunggu itu. Tetapi penentangnya mengatakan teknologi itu melanggar hak-hak hewan, bahkan sebut mereka hal itu merendahkan babi ke status pabrik organ. Sementara monyet yang digunakan dalam eksperimen transplantasi mati kesakitan.

Baca Juga: Sekolah Ingin Tatap Muka, Ini Syaratnya

Pada Februari 2019, sebuah petisi oleh kelompok penekan Jerman, Doctors Against Animal Experiments menuntut larangan penelitian xenotransplantasi. Bahkan petisi itu berhasil mengumpulkan lebih dari 57 ribu tanda tangan.

Kristina Berchtold, juru bicara Asosiasi Kesejahteraan Hewan Jerman cabang Munich, menyebut praktik itu secara etis sangat dipertanyakan.

"Hewan tidak boleh dijadikan sebagai suku cadang bagi manusia," katanya.

"... Hewan peliharaan, yang disebut hewan ternak, tiruan atau hewan yang lahir secara alami semuanya memiliki kebutuhan, ketakutan, dan juga hak yang sama." ***

Halaman:

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah