Warisan Tradisi Buhun Mapag Dewi Sri Bentuk Wujud Rasa Syukur Masyarakat Petani yang Masih Terjaga dan Terawat

- 18 Februari 2021, 16:03 WIB
Sejumlah petani berkumpul melakukan upacara adat Mapag Dewi Sri
Sejumlah petani berkumpul melakukan upacara adat Mapag Dewi Sri /Subang.GO.id/

AKSARA JABAR- Kekayaan tradisi atau adat istiadat merupakan kekayaan nyata yang masih melekat ada di tengah masyarakat. Beragam cara yang dilakukan oleh sebagian orang dalam menjaga bentuk tradisinya.

Salah satu di antara sekian banyak bentuk tradisi yang ada di kalangan masyarakat Jawa Barat adalah Mapag Dewi Sri. Tradisi ini merupakan bagian peninggalan bukti kekayaan budaya masyarakat terdahulu.

Tradisi Mapag Dewi Sri ini sebenarnya tidak jauh berbeda seperti dengan Ruwatan Bumi. Salah satu warisan tradisi berupa upacara adat.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan Pantun sebagai Warisan Budaya Dunia Takbenda

Biasanya Ruwatan Bumi atau yang disebut dengan upacara adat ini masih dilakukan oleh masyarakat di Desa Cibeusi, Jalan Cagak, Kabupaten Subang. Upacara adat ini erat kaitannya dengan membentukkan rasa syukur yang dirasakan para petani.

Mereka para petani melakukan upacara sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan YME yang menganugerahkan pangan yang melimpah.

Upacara adat ini juga sebagai perbentukan rasa hormat para petani kepada Dewi Sri, yang identik dengan dewi padi lambang kesuburan dan kehidupan.

Terlebih penting, upacara adat ini sebagai salah satu upaya melestarikan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun.***

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x