Pengumuman Nominasi Film Pendek Sumedang, Bikin Kecewa Sineas Muda

23 November 2020, 17:13 WIB
nominasi film pendek sumedang /Youtube FFPS/

AKSARAJABAR - Sejumlah sineas mengaku kecewa dengan masuknya sejumlah film diluar tema mengangkat potensi Sumedang. Anehnya film-film tersebut justru lolos nominasi Festival Film Pendek Sumedang (FFPS) 2020. Bahkan ada satu film yang masuk nominasi ternyata tak pernah diunggah youtube panitia, padahal sejumlah film lainnya masuk ke playlist.

"Mohon maaf dari 5 Nominasi FFPS 2020, film Gnaret kok gak ada di playlist official?" ungkap Yadi Mulyadi. Senin, 23 November 2020.

Padahal film tersebut masuk ke dalam kategori Nominasi Film Terbaik. Selain itu juga masuk nominasi penata musik terbaik, penata kamera terbaik, penulis skenario terbaik, pemeran terbaik, dan sutradara terbaik.

Baca Juga: Apa Teater Kontemporer, Ini Penjelasan Tokoh Teater Nasional Rachman Sabur

Pemilik Akun Sama Nugraha dalam komentar Pengumuman Nominasi Festival Film Pendek Sumedang 2020, bahkan menduga tak diunggahnya film tersebut lantaran sudah diikutsertakan pada festival film lainnya.

Selain film yang turut serta di festival serupa, film lainnya yang dianggapnya keluar dari tema karena bergenre horor. Masuknya film dengan tema horor, tentu sebut Yadi tak sesuai dengan tema festival.

"Film bertema horor/mistik kok bisa masuk nominasi potensi Sumedang? Potensi kengerian dan ketakutan untuk datang ke sumedang jangan datang ke Gunung Tampomas jika tidak mau bernasib nahas tiga orang tewas seperti dalam film itu. Ironis dengan tema potensi Sumedang kalau menurut saya," beber Yadi.

Baca Juga: Kilas Balik, Menilik 5 Tempat Bersejarah di Monumen Kesaktian Pancasila atas Peristiwa Pengkhianatan G 30 S PKI

Sementara Kiwinata, mengaku setelah melihat beberapa film yang masuk nominasi langsung kaget. Dia menyontohkan salah satu film mengenai tarawangsa, namun sangat disayangkan tidak sinkron dengan nilai, estetika, budaya dan implementasi kehidupan. "Ini agak 'rentan' dan membuat saya takut. Kalau saja orang keraton nonton, budayawan, pencinta seni juga nonton, wayahna rada kerung, bahkan mungkin rada ngajak ngobrol ka sutradara na," ungkap Kiwitana.

Sementara itu baik pantia maupun Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sumedang belum memberikan klarifikasi terkait kejadian ini. Hanya saja Kadisbuparpora Sumedang, Hari Tri Santoso, memberikan foto jika panitia dan jajaran yang berkait dengan FFPS tengah dipanggil pihaknya untuk dimintai keterangan.

Dikutif dari Akun Resmi Youtube FFPS 2020, Agun Gunara, selaku Panitia FFPS 2020 menyebutkan tidak 100 persen kurator berasal atau penggiat aktif dunia film. "Karena kami juga membutuhkan sudut pandang, sudut pandang lain. Walaupun mayoritas berasal dari penggiat dunia film," ungkap Agun Gunara.

Baca Juga: Makna Kahrismatik Gelagar Odeng Melalui Budaya Sunda

Agun pun dalam pengantar Pengumuman Nominasi Festival Film Pendek Sumedang 2020 menyebutkan pihaknya tidak mudah juga pelaku perfilman yang tidak ikut festival tersebut. "Jadi kami ingin menemukan kurator-kurator dan tim seleksi yang netral itu tidak mudah, karena hampir semua pelaku perfilman di Sumedang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung dengan festival ini," ungkapnya.

Tim kurasi FFPS 2020 terdiri dari sembilan orang yang terdiri dari pelaku independen, perfilman, wakil dari Bidang Ekraft Disparbudpora Sumedang, Wakil dari Panitia, dan Wakil dari Dewan Juri. "Kami merasa jumlah sembilan orang cukup mewakili perbedaan-perbedaan sudut pandang dan selera dan keberagaman karakter sebagai penilai berdasarkan perbedaan latar belakang dan aktifitas sehari. Dan juga, usia. Sehingga kami mendapatkan penilaian yang cukup lengkap," imbuhnya.***

Editor: Igun Gunawan

Tags

Terkini

Terpopuler