Dilaporkan Ke Polisi, Najwa Shihab Beberkan Hal Serupa di Luar Negeri

- 7 Oktober 2020, 12:56 WIB
Najwa Shihab.
Najwa Shihab. /Twitter.com/@Mata Najwa

AKSARAJABAR- Najwa Shihab dilaporkan oleh Tim Relawan Jokowi Bersatu ke Polda Metro Jaya pada Selasa  6  Oktober 2020.

Menurut Ketua Umum Tim Relawan Jokowi Bersatu, Silvia Dewi Soembarto menganggap tayanagan wawancara kursi kosong merendahkan Presiden Joko Widodo melalui orang yang membantunya.

Meskipun pada akhirnya Polda Metro Jaya mengarahkan Tim Relawan Jokowi Bersatu untuk berkoordinasi dengan Dewan Pers.

Baca Juga: Krisdayanti Sebut Omnibus Law sebagai Solusi Terbaik dari Pemerintah untuk Penciptaan Lapangan Kerja

Najwa Shihab

Setelah berita itu ramai, Presenter Kenamaan Najwa Shihab mengaku baru mengetahui bahwa dirinya dilaporkan.

Dikutip Aksara Jabar dari Instagram @najwashihab, dirinya menjelaskan tidak tahu persis  apa dasar pelaporan dan pasal apa yang dituduhkan kepadanya.

“Jika memang ada keperluan pemeriksaan Tentu saya siap memberikan keterangan di institusi resmi yang mempunyai kewenangan untuk itu,” tulisnya.

Menurutnya tayangan kursi kosong diniatkan mengundang pejabat publik menjelaskan kebijakan kebijakan terkait penanganan pandemik.

Faktor Najwa Shihab wawanncara kursi kosong

“Penjelasan itu tidak harus di Mata Najwa bisa di manapun bisa. Namun kemunculan Menteri Kesehatan memang minim dari pers sejak pandemik kian meningkat. Bukan hanya di Mata Najwa saja dan dari waktu itu makin banyak pihak yang bertanya ihwal kehadiran dan proporsi Menteri Kesehatan dalam soal penanganan pandemi covid,”bebernya.

 

 “Sepandek Ingatkan saya treatment kursi kosong ini belum pernah dilakukan di Indonesia tapi lazim di negara yang punya sejarah kemerdekaan pers cukup Panjang, di Amerika sudah dilakukan bahkan sejak tahun 2012 diantaranya oleh Piers Morgan di CNN dan Lawrence O’Donnell  dari MSNBC dalam program Last Words. Pada 2019 lalu di Inggris BBC juga menghadirkan kursi kosong yang sedianya diisi Boris Johnson calon Perdana Menteri Inggris yang kerap menolak undangan BBC,” tukasnya.***

 

 

Editor: Iing Irwansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah