Imbas Dari Kenaikan harga BBM, Sejumlah Bahan Masak di Pasar Badung Ikut Naik

- 5 September 2022, 16:42 WIB
Kenaikan sejumlah bahan masakan di Pasar Badung, Denpasar, Bali, akibat kenaikan harga BBM.
Kenaikan sejumlah bahan masakan di Pasar Badung, Denpasar, Bali, akibat kenaikan harga BBM. /ANTARA FOTO/


AKSARAJABAR- Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), hal itu berdampak pada kenaikan bahan masakan di Pasar Badung, Denpasar, Bali.

Salah seorang pedagang bahan dapur di Pasar Badung, Komang Widiasih (31) mengungkapkan, harga sejumlah bahan masak mengalami kenaikan serentak setelah kenaikan harga BBM subsidi, pada Sabtu, 3 September 2022.

"Sejak dua hari lalu harga BBM naik, cabai kecil, cabai keriting, lombok besar, bawang merah dan bawang putih ikut naik," ungkap Widiasih dilansir dari antaranews, Senin 5 September 2022.

Baca Juga: Seorang Polisi di Lampung Tengah Tewas Ditembak Sesama Anggota Polisi

Widiasih menjelaskan sejumlah bahan dapur yang naik sejak dua hari yang lalu, di antaranya bawang merah dari harga Rp20 ribu menjadi Rp25 ribu, cabai rawit dan cabai besar dari harga Rp40 ribu menjadi Rp43 ribu.

Bagi pedagang yang mengambil barang jajakkan langsung dari petani daerah seperti di Kabupaten Klungkung, Bangli, dan Buleleng, kenaik harga secara serentak umum terjadi akibat adanya kenaikan BBM maupun menjelang hari raya.

Menurutnya, dampak dari kenaikan BBM merupakan hal yang masih wajar, meskipun setiap adanya kenaikan harga akan berimbas langsung terhadap penjualannya.

Baca Juga: Kenapa Presiden Jokowi Naikkan Harga BBM saat Harga Minyak Dunia Anjlok? Ini Penjelasannya

"Kenaikan harganya cepat tapi naiknya sedikit demi sedikit, rata-rata naik mulai Rp1.000 tidak langsung tinggi. Kalau pembeli tidak berkurang tapi daya belinya menurun, dari yang beli satu kilogram menjadi setengah kilogram. Jadi kalau biasa sehari dapat Rp1,5 juta sekarang Rp1 juta," ujar Widiasih.

Meski begitu, Widiasih mengatakan pemerintah melalui Perumda Pasar Sewaka Dharma kota Denpasar tengah melakukan upaya subsidi harga bahan dapur.

Upaya tersebut, kata Widiasih, membantu pihaknya karena sejumlah pembeli mulai menyampaikan keresahan lantaran harga bahan dapur naik secara bersamaan.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR RI Sebut BLT BBM Tak Cukupi Kebutuhan Rakyat, Tegas Minta Kenaikan Harga BBM Dibatalkan

Sementara itu, Direktur Utama Perumda Pasar Sewaka Dharma Kota Denpasar Ida Bagus Kompyang Wiranata mengaku saat ini pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sedang berfokus pada operasi pasar melalui subsidi harga kepada pedagang untuk mengantisipasi lonjakan yang lebih tinggi.

Menurut Wiranata, untuk menyikapi kenaikan BBM ini perlu diantisipasi segera, dengan solusi yang ditawarkan berupa subsidi harga Rp1.000 terhadap bawang merah, cabai rawit dan cabai besar per kilogram serta telur per kerat.

"Solusi untuk menekan inflasi ini gerakan di hilir, inilah solusi kami ikut berperan dalam menekan harga. Nah solusi lain adalah bagaimana di hulu, seperti kita lihat cabai, bawang, telur ini kan kondisi di sumber, ini perlu penataan dan domain itu sudah tentu bukan di pasar," ungkapnya.

Kendati demikian, Wiranata melihat berdasarkan survei hingga Senin pagi, belum ada kenaikan signifikan terhadap bahan dapur maupun bahan pokok di Pasar Badung, karena dapat diantisipasi lewat subsidi harga yang dilakukan bergilir ditiap lima lapak pedagang.***

Editor: Kanda Yusuf Abdillah

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x