AKSARA JABAR- Lonjakan pemudik diprediksi akan terjadi jelang lebaran 2022. Hal itu disebabkan ini adalah kali pertama pemerintah memperbolehkan mudik setelah dua tahun penerapan PPKM akibat pandemi.
Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah memperingatkan kepada penyelenggara mudik untuk memiliki persiapan ekstra dalam penanganan mudik 2022.
Untuk itu Kementerian Perhubungan langsung membuat berbagai strategi dan kebijakan terkait penanganan mudik 2022.
Dikutip dari Antara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan sejumlah isu strategis terkait pergerakan masyarakat dan kebijakan pengaturan transportasi pada masa mudik Lebaran 2022.
"Yang harus diperhatikan adalah potensi lonjakan penumpang yang tinggi di jalur mobilitas, simpul transportasi, hingga lokasi wisata," kata Budi Karya dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu.
Menhub Budi mengatakan antusiasme masyarakat yang tinggi pada mudik Lebaran 2022 harus diantisipasi dengan menyiapkan sejumlah langkah penanganan dan berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait.
Baca Juga: Berapa Hari Libur dan Cuti Bersama Lebaran 2022? Ini Tanggal yang Ditetapkan Pemerintah
Ia menjelaskan pergerakan masyarakat yang tinggi juga perlu diantisipasi dengan ketersediaan stok BBM, kesiapan sarana prasarana di rest area, hingga kesiapan personil di posko-posko layanan.