AKSARA JABAR- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebut vaksin Sinovac kemungkinan dapat menimbulkan efek samping. Bahkan, hingga saat ini belum diketahui berapa lama vaksin ini bisa memberikan perlindungan dari serangan Covid-19.
Peneliti Bioteknologi Kesehatan pada Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Wien Kusharyoto mengatakan, pada umumnya vaksinasi termasuk vaksinasi Covid-19 dengan vaksin Sinovac dapat menimbulkan efek samping berupa efek lokal dan sistemik.
Efek lokal yakni, terjadi pada bagian yang disuntik dengan efek gatal-gatal, kemerahan, serta pembengkakan. Sementara efek sistemik terjadi pada tubuh akibat penyuntikan seperti mual, pusing, dan demam ringan.
“Namun, dari hasil dari pemantauan sejauh ini, efek samping vaksin Sinovac masih tergolong ringan atau tidak ada sama sekali,” ucap Wien dalam siaran pers, Selasa malam, 23 Febaruari 2021.
Pemberian vaksinasi Covid-19, diterangkan Wien, dilakukan dua kali penyuntikan vaksin sehingga, penerima vaksin harus tetap waspada dan mematuhi protokol kesehatan.
“Tetap perlu mematuhi protokol kesehatan meskipun telah divaksinasi, setelah beberapa tahap penyuntikan vaksin. Respon tubuh terhadap vaksin berbeda tiap orang. Sebagai contoh, efikasi dari Sinovac hanya 65% di Indonesia. Ibaratnya dari 100 orang, hanya 65 orang yang terlindungi dari infeksi virus Covid-19, bila dibandingkan dengan mereka yang tidak divaksinasi,” ujarnya.
Dalam beberapa kasus vaksinasi, dia menyebutkan, biasanya terbentuk antibodi baru setelah sekitar dua minggu hingga satu bulan setelah penyuntikan vaksin.