AKSARAJABAR- Covid-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan, perekonomian, birokrasi pemerintahan, dan pendidikan saja namun, berdampak pula terhadap pencemaran lingkungan.
Baru-baru ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menemukan limbah medis yang dihasilkan dari penanganan Covid-19 terus bertambah.
Bahkan, bukan hanya limbah medis yang dihasilkan dari aktivitas kesehatan saja namun juga dari penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) masyarakat sehari-hari seperti face shield dan masker sekali pakai.
Sepanjang tahun 2020 yakni pada bulan Maret hingga September, jumlah timbunan limbah medis termasuk masker dan APD diperkirakan mencapai 1.662,75 ton.
Deputi Bidang Ilmu Teknik LIPI, Agus Haryono menerangkan, limbah medis merupakan jenis limbah infeksius yang memerlukan penanganan khusus supaya dapat mengurangi risiko penularan penyakit dan pencemaran lingkungan.
“Limbah infeksius selain dari APD harian juga berasal dari rumah tangga khususnya yang terdapat Orang Dalam Pemantauan (ODP) sehingga pengelolaannya perlu standar tertentu supaya tidak memicu permasalahan baru,” ujar Agus, Senin, 15 Februari 2021.
Kepala Loka Penelitian Teknologi Bersih LIPI, Ajeng Arum Sari menambahkan, limbah infeksius dari fasilitas pelayanan Kesehatan harus disimpan dalam kemasan tertutup paling lama dua hari setelah digunakan.