GeNose C19 Diharapkan Menparekraf Sandi Uno Diadopsi Destinasi dan Wisata sebagai Upaya Percepatan Pemulihan

- 10 Februari 2021, 10:04 WIB
Hibah alat GeNose C19 dari Kemenristek-BRIN kepada Kemenparekraf RI
Hibah alat GeNose C19 dari Kemenristek-BRIN kepada Kemenparekraf RI /Instagram @kemenparekraf.ri/

AKSARAJABAR- GeNose C19 menjadi alat yang paling nyaman digunakan untuk mendeteksi Covid-19 dibandingkan dengan penggunaan alat lainnya.

Untuk itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno atau akrab dipanggil Sandi Uno menyarankan penggunaan GeNose di setiap destinasi dan berbagai fasilitas wisata.

Dikutip Aksarajabar dalam akun instagram resmi @kemenparekraf.ri yang diunggah pada Rabu, 10 Februari 2021, alat deteksi Covid-19 berbasis hembusan napas yang dibuat oleh tim peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) yakni, GeNose C19 diharapkan bisa menjadi game charger untuk mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tidak Berlaku Bagi Pasien Berstatus Komorbid? Ini Penjelasan Resminya

Menparekraf RI, Sandi Uno menyampaikan, pihaknya mendorong destinasi-destinasi dan berbagai fasilitas wisata untuk mengadopsi GeNose, alat yang nyaman digunakan sebagai pendeteksi Covid-19.

“Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para wisatawan,” tulisnya.

Pada tahap awal, hibah alat GeNose C19 dari Kemenristek-BRIN ini akan ditempatkan di kantor Kemenparekraf/Baparekraf, Perguruan Tinggi Nasional Pariwisata (PTNP), dan juga Badan Otorita Pariwisata.

Baca Juga: Lagu Aespa- Forever Ditonton 11 Juta Kali, Ini Lirik Lagu yang Jadi Trending 7 di Youtube

Selain itu, Menparekraf juga akan memprioritaskan penggunaan GeNose C19 di Provinsi Bali, Kepulauan Riua, serta DKI Jakarta sebagai destinasi wisata unggulan yang paling terdampak Covid-19.

Sementara itu, menurut Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro, penggunaan GeNose C19 hanya membutuhkan waktu sekitar 30 detik untuk mengetahui hasil dengan tingkat sensitivitas 92 persen dan tingkat spesifitas sekitar 95 persen.

“Dari hasil uji validasi di sekitar 10 rumah sakit di pulau jawa dengan sekitar 2.000 sampel terlihat bahwa baik sensitivitas maupun spesifitas GeNose C19 sudah tinggi, yaitu di atas 90 persen,” terangnya.

Halaman:

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Kemenparekraf RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x