Ayah Diklaim ajadi Pemicu Kasus HIV dan Sifilis, Mengakibatkan Kasusnya Meningkat Per Tahun

2 September 2023, 20:06 WIB
Ayah Diklaim ajadi Pemicu Kasus HIV dan Sifilis, Mengakibatkan Kasusnya Meningkat Per Tahun /www.huffpost.com

 


AKSARA JABAR – Pengidap penyakit seksual pada Ibu rumah tangga (IRT) dan anak-anak secara signifikan meningkat.  Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) mengatakan setiap tahunnya ibu HIV bertambah 5.100 kasus baru sementara kasus sifilis pada anak-anak mencapai angka 21.000.

Kabar tersebut tentunya mengejutkan sebagai hal yang datang dari dunia kesehatan. Juru Bicara Kemenkes, dr Mohammad Syahril mengatakan sebesar 33 persen IRT yang positif HIV tertular dari pasangan yaitu suami.

Diungkapkan dalam konferensi pers, pada 8 Mei 2023 lalu

"Sebesar 33 persen data dari ibu rumah tangga ini positif HIV karena terpapar dari pasangannya yang memiliki perilaku seksual yang berisiko. Dan setiap tahunnya terdapat penambahan kasus HIV baru pada kelompok ibu rumah tangga sebesar 5.100," ucapnya.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Bawang Putih Bagi Kesehatan, Salah Satunya Menurunkan Risiko Kanker

Mohammad Syahril menambahkan bahwa penyumbang utama penularan HIV terjadi pada perilaku seksual yang berisiko, yaitu pada kelompok heteroseksual dan homoseksual.

“Sebanyak 30 persen kontribusi penularan adalah dari suami ke istri sehingga jumlah orang dengan HIV pada populasi sebanyak 35 persen berasal dari ibu rumah tangga," kata Syahril lagi.

Penularan penyakit HIV yang massif ini menyebar melalui jalur ibu ke anak sebesar 20-45 persen. Penularan akibar perilaku seks berisiko jumlahnya diketahui lebih tinggi saat dikomprasi dengan semua jenis pemicu penularan HIV lainnya.

Syahril melanjutkan, tingginya kasus HIV pada kelompok IRT juga dipicu karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk tes HIV. Hanya 55 persen ibu hamil yang diizinkan suami untuk tes HIV. Hal ini biasanya dilatarbelakangi stigma di masyarakat soal penyakit HIV yang dinilai aib atau memalukan.

Baca Juga: Kenali 7 Nutrisi Yang Paling Baik Untuk Menjaga Kesehatan Mata

"(Kurangnya kesadaran tes) ini juga akan menambah risiko penularan kepada bayi," ucap Syahril.

HIV dan sifilis mendominasi daftar penyakit seksual yang tertular jalur dari ibu ke anak. Pada kasus HIV, penularan jenis ini mencapai angka di kisaran 20 hingga 45 persen, di antara jalan lainnya, yaitu kegiatan seksual, jarum suntik, dan transfusi darah yang tidak aman.

Data itu, kata Syahril, menunjukan bahwa penyebab utama penularan HIV pada anak adalah dampak buruk perilaku seksual berisiko milik orang tua. Sama halnya dengan penyakit sifilis atau raja singa.

Penularan penyakit raja singa atau sifilis dari jalur ibu ke anak punya persentase cenderung tinggi, antara lain mencapai 69 hingga 80 persen. Pada umumnya, risiko penularan sifilis pada bayi akan menyebabkan keguguran, anak lahir mati, atau sifilis kongenital alias sifilis bawaan pada bayi baru lahir.

Baca Juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Merusak Kesehatan Otak, No 1 dan 7 Paling Sering Dilakukan oleh Milenial

"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, yakni 2018 sampai 2022 kemarin, terjadi peningkatan kasus sifilis hampir 70 persen. Dari 12 ribu kasus jadi 21 ribu kasus saat ini," kata Syahril.

Ditambahkannya, hanya 40 persen ibu hamil penderita sifilis yang sudah diobati. Sebagaimana HIV, stigma masyarakat dan rendahnya angka pasien mau berobat lantaran terhalang izin suami menjadi pemicu tambahan.

Sebagai informasi, selain banyaknya pasangan berhubungan seks, resiko penularan HIV bisa dipicu hal lain, seperti melalui penggunaan jarum suntik dan transfusi darah yang tidak aman.***

Editor: Iing Irwansyah

Tags

Terkini

Terpopuler