AKSARA JABAR - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo mengkritisi unggahan media sosial Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memosting meme Rara Isti Wulandari sang pawang hujan Mandalika.
"Pantas kalau Dunia Pendidikan Indonesia sekarang HALU, Kementeriannya saja tidak bisa membedakan mana Pawang ASLI & "Dukun PALSU"," ujar Roy Suryo seperti dikutip Aksara Jabar dari akun twitter @KRMTRoySuryo2.
"Jangan confused antara TRADISI & KEARIFAN LOKAL yg ADILUHUNG dgn Hanya AKSI SENSASIONAL yg bahkan Mencampuradukkan Faham2 dari Luar Indonesia. AMBYAR"
Baca Juga: Persib Ditahan Imbang Persik, Netizen Bully Pelatih
Baca Juga: Polisi Usut Aset Indra Kenz Hingga yang Disembunyikan Via Crypto
Baca Juga: Istri Juragan 99 Sebut Omzet Rp600 Miliar Hanya Perhitungan Asumsi
Tak hanya Roy Suryo, meme tersebut mendapat sejumlah kritikan dari sejumlah netizen. Mereka memberikan komentar dalam akun kemdikbud.ri.
"Kemendikbud kok share yang macam gini ? Kurang bahan ya ?" tulis Satriani Asri.
Bagi Asri, dia berharap Kemdikbud mengshare kegiatan berkaitan dengan ilmu pengetahuan yang semakin berkembang.
"@yanti_megasari_yasir Dulu Saya menyukai Kemendikbud karena saya guru dan berharap apa2 yg di share selalu berkaitan dgn ilmu pengetahuan yg semakin berkembang dan hal2 yg menyangkut informasi kedinasan yg perlu diketahui oleh para guru . Tapi kalau yg di share seperti ini sepertinya harus mikir lagi nih. Kalau mau menampilkan Kearifan lokal , buanyak kok budaya2 yg bisa ditampilkan, apalagi jika judulnya dibuat yg lebih berkelas dan ilmiah," imbuhnya.
Baca Juga: Rayakan HUT ke-20, BNN Kabupaten Ciamis Gelar Aksi Donor Darah
Baca Juga: Live Streaming RCTI Plus Ikatan Cinta RCTI Malam Ini di Jadwal Acara RCTI Hari Ini 25 Maret 2022
Baca Juga: Diduga Sebarkan Konten Pornografi, Kreator Dhea OnlyFans Diciduk Polda Metro Jaya
Dalam postingan akun kemdikbud.ri yang diposting tanggal 24 Maret 2022 itu melontarkan pertanyaan pada netizen.
"Tahukah #SahabatDikbud jika tradisi pawang hujan ada pada banyak budaya di dunia sejak berabad yang lalu? Di Indonesia sendiri pawang hujan memiliki sebutan yang berbeda-beda di berbagai daerah."
"Pawang hujan bekerja menggunakan gelombang otak Teta untuk "berkomunikasi" dengan semesta ketika sedang melaksanakan tugasnya. Apa sebutan bagi pawang hujan di daerahmu? Yuk, bagikan di kolom komentar!" ***