Mantan Napiter Sofyan Tsauri Beberkan Asal Usul Senjata yang Digunakan Zakiah Aini Menyerang Mabes Polri

6 April 2021, 16:36 WIB
Napiter Sofyan Tsauri menyebutkan asal usus senjata airgun M84 Beretta yang digunakan Zakiah Aini berasal dari mantan anak buahnya. /Youtube.com/Deddy Corbuzier/

AKSARA JABAR– Senjata yang digunakan pelaku penyerangan Markas Besar (Mabes) Polri, Zakiah Aini pada Rabu, 31 Maret 2021 lalu berasal dari murid mantan Narapidana Teroris (Napiter) Sofyan Tsauri.

Senjata airgun itu, telah disiapkan Zakiah Aini satu bulan lebih sebelum melancarkan aksi.

Tentang asal usul senjata airgun yang digunakan Zakiah Aini

Baca Juga: TNI-Polri Rentan Terpapar Radikalisme Terorisme sementara Orang Sosial Memiliki Imunitas Penangkal Intoleran

Mantan Napiter Sofyan Tsauri membeberkan, asal usul senjata airgun yang digunakan Zakiah Aini merupakan senjata berjenis M84 Beretta.

“Kebetulan saya mengenali sekali dan bahkan ini murid saya yang menjual senjata itu dan kita punya (data) transaksinya,” ungkap Sofyan dalam podcast di kanal Youtube Deddy Corbuzier yang diunggah pada Selasa, 6 April 2021.

Transaksi senjata yang digunakan untuk menyerang anggota kepolisian itu, disebutkan dia, dibeli Zakiah Aini dari mantan muridnya pada tanggal 17 Februari 2021.

Baca Juga: Live Streaming dan Sinopsis Sinetron SCTV, Dari Jendela SMP, Benarkah Ria Diboyong Penculik? Joko Cemburu?

“Jadi ada waktu satu bulan setengah dia mempersiapkan untuk amaliyat itu,” ucapnya.

Terkait spesifikasi senjata airgun M84 Beretta, dia menerangkan, senjata airgun tersebut memiliki kaliber 4,5 mm dan telah diupgrade 600 sampai 900 FPS sehingga cukup fatal jika digunakan menembak dalam jarak dekat.

“600 sampai 900 FPS itu jarak satu-dua meter kena kepala mati, tembus. Dan ada beberapa kasus silakan di search dan memang mati kalau satu sampai dua meter tapi jarak tiga sampai lima meter gak mati,” ujarnya.

Baca Juga: Bocoran dan Link Live Streaming Ikatan Cinta Episode 228 Selasa 6 April 2021 di RCTI, Jebakan Andin Berhasil?

Aksi Zakiah Aini menjadi bukti kuatnya doktrin terorisme dan ekstremisme

Disinggung soal aksi nekat Zakiah Aini, dia menuturkan, sebelum melancarkan aksinya, Zakiah Aini telah menyadari bahwa dirinya tidak mampu menandingi polisi yang memang dilengkapi dengan senjata api.

Kendati begitu, lanjutnya, pengaruh istisma (doktrin) serta istishadiah (mencari syahid) membuat Zakiah Aini dengan sadar memilih jalan tersebut sebagai bentuk jihad.

“Dia sudah tahu dia bakal mati tapi matinya bukan karena frustasi ingin bunuh diri langsung lompat enggak, karena ideologi paham (terorisme dan ekstremisme) karena mati syahid ketembak oleh yang dianggap ansor thogut itu mulia bagi mereka,” tuturnya.

Baca Juga: Mama Rosa Sebut Ikatan Batin Andin dan Reyna Sangat Kuat, Berikut Sinopsis Ikatan Cinta 6 April 2021

Ditegaskan Sofyan, keberadaan surat wasiat Zakiah Aini membuktikan doktinisasi salafi jihadi begitu kuat dan kental pada pemikiran Zakiah Aini. Sehingga membentuk keyakinan, apa yang ditempuhnya merupakan jalan yang benar.

“Pesan-pesan itu tersirat bahwa mereka memang terafiliasi pada kelompok-kelompok semacam Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang selama ini terafiliasi dengan kelompok ISIS, disitulah benang merahnya,” katanya.

Peran Sofyan Tsauri dalam kelompok teroris Al Qaeda Asia Tenggara

Pada saat tergabung dalam kelompok teroris, dia menyebutkan, dirinya memiliki peranan sebagai pemasok senjata, melatih anggota yang ada di Aceh, dan juga sebagai ideolog yang memberikan doktrinisasi radikalisme serta terorisme kepada jamahnya.

Baca Juga: Suka Nonton Drama Korea? Inilah 21 Rekomendasi Drakor Tentang Dunia Anak Sekolahan, Seru Untuk Ditonton!

“Alhamdulillah saya bisa sadar, saya bisa kembali kepada NKRI, dan bisa menyadari kesalahan. Dan kita menjadi agen perdamaian membantu Polri,” ucapnya.

Diterangkan dia, dirinya tertangkap dan mendapat vonis 10 tahun penjara karena keterlibatannya dalam jaringan terorisme.

"Saya ditahan divonis 10 tahun dan menjalani 6 tahun penjara karena ada remisi dan dapat pembebasan bersarat. Dan alhamdulillah saya menjalani di Lapas Cipinang waktu itu," ungkapnya.***

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Putri Untuk Pangeran 6 April 2021, Tunggu Hasil Tes DNA, Mengapa Bu Nawang Harap-harap Cemas?

Editor: Alvin Iskandar

Tags

Terkini

Terpopuler