"Pengaturan kapan dan berapa banyak kita makan dapat memiliki hubungan dengan seberapa baik ingatan kita. Apa yang kita makan dan apa yang dilakukan tubuh kita dengan itu mempengaruhi otak kita.
Baca Juga: Bang Ye Dam dan Mashiho Keluar dari TREASURE, TEUME Luapkan Kemarahan pada YG Entertainment
Baca Juga: Jung Ho Yeon Jadi Cameo di Drama Korea Dakgangjeong, Drama Komedi Misteri Perjuangan Seorang Ayah
"Semoga ini akan membantu menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana hormon kenyang dalam darah dan otak mempengaruhi fungsi otak," kata Willette.
Para peneliti berharap penelitian ini akan mendorong orang lain untuk melihat aspek nutrisi dari makanan, dibandingkan hanya melihat asupan kalori.
Alexandra Plagman, yang merupakan penulis utama dan mahasiswa pascasarjana di Iowa State University, saat ini sedang melihat bagaimana diet berdampak pada tingkat CCK individu melalui penelitian glukosa puasa dan badan keton.
"Dengan melihat aspek nutrisi, kita dapat mengetahui apakah diet tertentu dapat mencegah penyakit Alzheimer atau mencegah perkembangan penyakit," kata Plagman.
Menggunakan data dari Alzheimer's Disease Neuroimaging Initiative (ADNI), tim mengamati CCK pada 287 orang. ***