Apakah Benar Bawang Putih Bisa Menyembuhkan COVID-19? Berikut Penjelasannya

- 18 Juli 2021, 11:00 WIB
Beredar hoaks lewat sebuah pesan yang menyebutkan bahwa bawang putih bisa menyembuhkan penyakit Covid-19.
Beredar hoaks lewat sebuah pesan yang menyebutkan bahwa bawang putih bisa menyembuhkan penyakit Covid-19. //Pixabay/ congerdesign

AKSARAJABAR- Informasi tentang pengobatan alternatif COVID-19 terus berseliweran di sosial media dan aplikasi berbagi pesan WhatsApp.

Salah satunya, pesan berantai berupa cerita seseorang yang mengaku sembuh dari COVID-19 setelah mengonsumsi bawang putih. 

Bawang putih diklaim langsung memulihkan kondisi badan saat sakit terinfeksi COVID-19. Khasiatnya disebut-sebut lebih cepat dibanding obat serta vitamin.

Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Sunnah Tarwiyah dan Arafah Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya

Berikut potongan pesan berantai tersebut: 

"Ada teman yg sudah kena dan sembuh..paksa saya makan bawang putih. 

Percaya gak percaya, sy kunyah 1 siung bawang putih ukuran besar, lalu terasa tenggorokan panas dan cepat2 minum air hangat, siang nya selang 6 jam sy kunyah lagi dan jam 9 malam kunyah lagi...

Mujizatnya besok pagi dan seterusnya, sy sudah enakan dan tdk mual, langsung bisa makan bubur 1 mangkok dll
yg sebelumnya sulit makan..
hari ke 0 sy sdh pulang rumah.."

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV dan Trans TV Hari Minggu 18 Juli 2021: Ada Shinbi’s House dan Janji Suci Raffi & Gigi

Benarkah mengonsumsi bawang putih dapat langsung mengobati COVID-19?

Penjelasan:
Secara tegas, World Health Organization (WHO) dalam situsnya membantah jika bawang putih memiliki khasiat dalam pengobatan COVID-19. Tidak ada bukti kuat konsumsi bawang putih mampu melindungi seseorang dari COVID-19. 

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto juga pernah menyatakan hal yang sama terkait bawang putih.

Disebutkan, air rebusan bawang putih tidak dapat menyembuhkan dari virus corona. Belum ada penelitian ilmiah yang dapat membuktikan bahwa meminum air rebusan bawang putih dapat menyembuhkan dari virus corona. 

Baca Juga: Kritik Pernyataan Menko PMK yang Menyebut Indonesia Darurat Militer, Fadli Zon: Ngawur, Mana Militernya?

Hanya saja WHO dalam penjelasannya menjelaskan bahwa bawang putih mungkin memiliki beberapa sifat antimikroba. 

Bawang putih memiliki sifat antibakteri alami, yakni Allicin yang merupakan senyawa organosulfur. Senyawa itu dikenal akan kemampuannya melawan infeksi, termasuk radang tenggorokan.

Allicin keluar ketika bawang putih segar dihancurkan atau dicincang. Bawang putih juga telah lama disebut dapat membantu mencegah atau mengurangi sakit pilek dan flu. 

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Buku Harian Seorang Istri Malam Ini 17 Juli 2021: Terungkap! Pasha Anak Bu Sari

Bahkan beberapa penelitian menunjukkan Allicin dapat membantu mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

Allicin juga dapat membantu mengendurkan otot polos di pembuluh darah sehingga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kadar kolesterol untuk mendukung kesehatan jantung. 

Akan tetapi, konsumsi bawang putih secara berlebihan juga dapat memberikan efek negatif. Diantaranya, masalah pencernaan seperti mulas. Selain itu, meski termasuk dalam kasus yang jarang terjadi, konsumsi bawang putih berlebih dapat meningkatkan risiko pendarahan ketika menjalani operasi. 

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini, 17 Juli 2021, Sumarno Jatuh Kejurang, Elsa Tertuduh?

Direktur Pasca Sarjana Univ YARSI/Guru Besar FKUI, Tjandra Yoga Aditama, kepada ANTARA, mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memang telah mengumumkan daftar obat yang bisa menangani gejala atau keluhan akibat COVID-19.

Di Indonesia, lima organisasi profesi dokter di Indonesia telah mengeluarkan panduan tentang obat apa yang dipakai atau dianjurkan dalam penanganan COVID-19 di Indonesia. 

"Tidak ada bawang putih atau bawang merah di dalamnya," kata Profesor Tjandra. 

Baca Juga: Jadwal Acara TV SCTV Besok 18 Juli 2021: Simak Lanjutan Kisah Badai Pasti Berlalu

Namun, untuk mengurangi gejala, bisa saja memanfaatkan obat tradisional. Hanya saja, Tjandra mengingatkan  penyakit dasarnya yaitu COVID-19 harus tetap diwaspadai dan ditangani secara maksimal. 

"Hati-hati, itu penyakit yang berbahaya. Gejala itu ada karena satu penyakit. Jadi kalau penyakitnya tidak terkendali, mungkin yang terjadi justru gejala tidak terlihat tapi penyakitnya semakin menyebar, makin membesar," kata pria yang juga menjabat sebagai Direktur Penyakit Menular WHO SEARO 2018-2020/Mantan Dirjen P2P & Ka Balitbangkes itu.

"Jadi kalau disebut menyembuhkan COVID-19 tidak benar, mengurangi gejala mungkin saja. Tapi ingat penyakit dasarnya harus tetap diwaspadai dan ditangani secara maksimal juga," katanya.***

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x