Sulit Dibedakan, Berikut Perbedaan Bipolar dan Kepribadian Ganda, Jangan Sampai Salah!

29 November 2022, 10:58 WIB
Ilustrasi Bipolar /Aditya Ramadhan /Istimewa

AKSARA JABAR - Masih banyak orang yang tidak tahu di mana letak perbedaan bipolar dan kepribadian ganda.

Bipolar merupakan gangguan kepribadian, pengidap kondisi ini akan mengalami perubahan suasana hati yang sangat ekstrim.

Pengidap bipolar bisa merasakan sedih hingga depresi, bahkan kebahagiaan yang ekstrim.

Baca Juga: 8 Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami, Sehat dan Mudah Dilakukan

Pengidap bipolar akan tetap menjadi dirinya sendiri, meskipun tengah mengalami permasalahan dalam mengelola perubahan emosi yang terjadi secara drastis.

Ketika pengidap merasa sedih hingga depresi, gejala yang muncul adalah keinginan untuk bunuh diri, merasa sangat putus asa, sulit berkonsentrasi, serta perasaan bersalah.

Sedangkan ketika mereka merasa bahagia, gejala yang muncul adalah merasa sangat bersemangat, muncul rasa percaya diri yang berlebihan, serta menurunnya keinginan untuk tidur.

Baca Juga: Resep Nasi Liwet dengan Oseng Cumi ala Chef Devina Hermawan, Makanan Khas Subang yang Wajib Dicoba!

Gangguan bipolar terjadi karena adanya faktor genetik, faktor lingkungan, dan adanya zat kimia pada otak.

Belum diketahui apa yang menjadi penyebab pasti terjadinya kondisi ini, sejauh ini bipolar terjadi karena adanya ketidakseimbangan pada senyawa yang berfungsi mengendalikan fungsi otak.

Sedangkan kepribadian ganda merupakan gangguan pada seseorang, ketika mereka memiliki dua kepribadian atau lebih.

Perbedaan kepribadian ini tentunya akan memengaruhi pikiran, perasaan, dan perilaku pengidap yang muncul pada waktu yang berbeda.

Pengidap kondisi ini akan memiliki gangguan kesadaran, ingatan, serta identitas diri.

Baca Juga: Profil Lengkap Manuel Neuer, Kiper sekaligus Kapten Timnas Jerman di Piala Dunia 2022

Kepribadian ganda, terjadi karena adanya masalah dengan identitas diri sendiri. Sejauh ini, yang menjadi faktor utama terjadinya kondisi ini adalah peristiwa traumatik yang pernah dialami pada masa lalu.

Untuk menghadapi peristiwa traumatik yang pernah dialami, pengidap membentuk identitas atau kepribadian yang lain sebagai bentuk pertahanan diri.

Meskipun terlihat sama, keduanya memiliki pengertian yang berbeda, bukan? Keduanya akan memengaruhi hubungan sosial dimanapun berada.

Untuk itu, ketika Anda atau keluarga terdekat memiliki indikasinya, jangan sampai salah mendiagnosis.

Lebih baik diskusikan langsung dengan dokter ahli agar Anda mendapatkan penanganan yang tepat.***

 

Editor: Andi Permana

Sumber: Healtline

Tags

Terkini

Terpopuler