Antisipasi Banjir, Pemkot Bandung Uji Coba 10 Sumur Imbuhan Dalam

- 17 November 2020, 05:44 WIB
Pemkot Bandung melakukan uji coba 10 sumur imbuhan dalam untuk atasi banjir akibat air hujan di Kota Bandung
Pemkot Bandung melakukan uji coba 10 sumur imbuhan dalam untuk atasi banjir akibat air hujan di Kota Bandung /

AKSARAJABAR -- Pemerintah Kota (Pemkot) terus berupaya mengatasi banjir yang kerap terjadi di beberapa lokasi. Setelah pembuatan biopori, drumpori, dan kolam retensi, Pemkot Bandung mencoba metode baru yaitu sumur imbuhan dalam.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengatakan, sumur imbuhan tersebut diyakini mampu menampung air genangan sampai 6 liter per detik. Titik salah satu sumur imbuhan dalam sungai di kawasan Rusunawa Cingised untuk dilakukan uji coba.

"Setelah biopori, drumpori, dan lebih besar lagi kolam retensi. Sekarang ada teknologi ini yang diklaim bisa menampung air genangan sampai 6 liter per detik," kata
Oded di Bandung, Senin (16/11/2020).

Baca Juga: Hari Kesehatan Nasional ke-56, Pemkab Subang Bacakan Ikrar Deklarasi Desa dan Kecamatan ODF

Dengan hadirnya sumur imbuhan dalam ini diharapkan, titik-titik genangan air di Kota Bandung bisa lebih cepat surut dan masuk ke dalam tanah, dengan 10 titik yang menjadi uji coba.

"Insyaallah ke depan akan diperbanyak, ini prototipe yang pertama. Kalau lihat hasilnya ternyata efektif dan bagus ini bisa menjadi solusi mempercepat kita dalam menangani persoalan banjir di Kota Bandung," ungkapnya.

Menurut Oded, ketika pihak Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung menyampaikan rencana 10 prototipe sumur imbuhan ini, ia arahkan supaya diprioritaskan di wilayah cekungan Bandung yang paling dalam yaitu di daerah timur, Gedebage.

Sementara itu, Kepala Balai Air Tanah, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ahmad Taufiq mengatakan sumur imbuhan ini mempunyai dua manfaat, yakni mengurangi genangan dan menambah cadangan air tanah.

"Perangkatnya selain sumur, ada bangunan pengolah dengan beberapa langkah dan dengan instrumentasi. Sebelumnya kita lakukan penelitian dan monitoring. Ini efektif untuk kota-kota dengan genangan dan memperbaiki air tanah," jelasnya. ***

Editor: Siti Fatonah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x