AKSARA JABAR - Refleksi 3 tahun kepemimpinan Jimat-Akur, Bupati Subang H. Ruhimat menerima audiensi pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Subang pada Senin, 27 Desember 2021.
Audiensi diadakan di aula Desa Jalupang setelah sebelumnya Ruhimat mengajak HMI Subang untuk meninjau jalan baru Cipendeuy-Serangpanjang sepanjang 28 kilometer dan lebar 20 meter serta tempat pembuangan akhir (TPA) Jalupang.
Dalam audiensi tersebut, HMI Subang menyampaikan gagasannya.
Adapun gagasan dari HMI Subang yaitu mengenai percepatan pembangunan infrastruktur tahun 2022.
Kemudian penyediaan gedung atau sarana prasarana yang menunjang upaya peningkatan sumber daya mahasiswa, memberantas mafia-mafia perizinan yang merugikan, pembangunan pariwisata berkelanjutan dengan tidak menghilangkan ciri khas Kabupaten Subang yang dalam hal ini kebun teh, keterlibatan masyarakat secara langsung dalam realisasi program Jawara dan peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
Adam, Ketua HMI Subang menyampaikan tahun depan merupakan momentum semua elemen untuk bangkit mengoptimalkan program Jawara.
"Tahun 2022 ini momentum semua unsur pemerintahan, elemen masyarakat untuk bangkit bersama. Hal ini akan tercapai apabila memiliki kesadaran korektif, saling gotong royong dalam memahami, mengoptimalkan program Jawara tersebut," ujar Adam
Adam juga menyampaikan, pembangunan infrastruktur memang penting, tetapi apabila tidak disiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul maka tidak akan optimal.
Hal ini juga krusial bagaimana pemerintah daerah bisa membantu meningkatkan kualitas SDM dengan pembinaan yang terukur.
Pada audiensi ini, Kang Jimat sapaan akrab H. Ruhimat, menyampaikan apresiasi kepada para mahasiswa yang memiliki kepedulian terkait keberlangsungan negara dan pemerintahan daerah Kabupaten Subang.
Kang Jimat juga menyampaikan permohonan maaf karena baru kali ini bisa bertemu dengan HMI Subang.
Selain itu, ia juga memohon maaf terkait pembangunan di Kabupaten Subang.
"Tolong sampaikan permohonan maaf, karena baru saja 3 bulan dilantik, covid-19 datang, sehingga rencana pembangunan sangat terganggu dengan kondisi," ungkap Kang Jimat.
Kang Jimat mengatakan bahwa anggaran yang sebelumnya untuk pembangunan fisik, terkena Refocusing dan habis digunakan untuk penanganan covid-19.
Namun, di tengah keterbatasan, ia menjelaskan menginginkan pembangunan di Kabupaten Subang tetap berlangsung.***