Dalam kondisi darurat, jumlah tersebut mencukupi kebutuhan oksigen sampai tiga hari ke depan.
Oleh karena itu, ia berharap PT Pusri dapat mengirim oksigen setiap hari untuk memenuhi kebutuhan oksigen di Jabar.
"5-6 ton ini bisa untuk 1.500 tabung yang dalam keadaan darurat karena banyaknya pasien yang membutuhkan kurang lebih tiga hari akan abis. Oleh karena itu kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk bisa mengirim secara rutin harian atau per dua hari menyuplai di Jabar," ucapnya.
"Kita dahulukan di rumah sakit-rumah sakit yang membutuhkan sehingga tidak ada kejadian di Jawa Barat ada yang meninggal dunia dikarenakan oksigennya habis," imbuhnya.
Saat ini, kata Emil, Jabar mengalami defisit oksigen sebesar 76 ton.
Baca Juga: Jajaran Direksi BUMD PT Subang Sejahtera yang Baru Resmi Dikukuhkan
Untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit, Pemda Provinsi Jabar berkolaborasi dengan Kementerian BUMN dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pemda Provinsi Jabar juga mendapat dukungan dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, dan Pertamina.
"Defisit Jawa Barat itu adalah 76 ton. Jadi kami harus mencari suplai sebanyak itu. Jadi kalau satu tangki 10 ton, berarti kita butuh kira-kira minimal 8 tangki lagi. Skala ini untuk menyuplai gap dari suplai pasar normal ke kebutuhan rumah sakit dan masyarakat," katanya.