Spirit Peristiwa Bandung Lautan Api Diharapkan Menjadi Penyulut Perang Melawan Covid-19 dan Mengakhiri Pandemi

- 24 Maret 2021, 15:36 WIB
Upacara Peringatan Bandung Lautan Api di Plaza Balai kota Bandung, Rabu 24 Maret 2021.
Upacara Peringatan Bandung Lautan Api di Plaza Balai kota Bandung, Rabu 24 Maret 2021. /Humas Setda Kota Bandung/

AKSARA JABAR – Masyarakat Kota Bandung mewarisi sejarah peristiwa Bandung Lautan API, 24 Maret 1946.

Kendati bentuk dan suasana berbeda, namun spirit pada peristiwa yang terjadi 75 tahun silam itu, diharapkan menjadi pemicu dalam menuntaskan persoalan pandemi Covid-19.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengatakan, peristiwa Bandung Lautan Api merupakan sikap tegas warga Kota Bandung yang menolak penjajahan dengan cara membumihaguskan harta benda untuk memertahankan kemerdekaan.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Radha Khrisna, 24 Maret 2021, Benarkan Khrisna Gunakan Cakra Sudarsana, Lawan Banasura?

Dengan pengorbanan dan kesadaran kolektif pada waktu itu, lanjutnya, dapat diaplikasikan dalam suasana pandemi Covid-19 yang saat ini menjadi musuh bersama.

"Saya berharap kita bisa mengambil pelajaran, kita bersama-sama memiliki spirit antara pemerintah dengan masyarakat dan semua elemen kita bangun Bandung, khususnya dalam menghadapi Covid-19," ucap Oded usai Peringatan Bandung Lautan Api di Plaza Balai kota Bandung, Rabu 24 Maret 2021.

Salah satu upaya melawan Covid-19, disampaikan Oded, yakni melalui kesediaan mengikuti vaksinasi. Apalagi saat ini Pemerintahan Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya dan berkoordinasi dengan pemerintahan pusat agar seluruh warga Kota Bandung mendapat dosis vaksin.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Hercai Episode 125, Tayang di NET TV, Benarkah Dilsah Tak Mengakui Miran Sebagai Anak?

"Kita terus ikhtiar, koordinasi dengan pusat, dan kita memersiapkan pelaksanaannya," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menerangkan, pada zaman dahulu, warga Kota Bandung memiliki semangat gotong royong dalam memertahankan kota dari sekutu.

Pada saat ini, sambung Yana, sikap dan tekad yang sama bisa kembali dimunculkan dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 serta mengakhiri masa pandemic yakni, melalui vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Kongres XXXI HMI di Surabaya Ricuh, Enam Diamankan Polisi dan Kongres di Skors

"Karena vaksinasi bukan untuk kepentingan diri sendiri tapi untuk kepentingan orang banyak. Semakin banyak yang divaksin akan membentuk kekebalan kelompok," ungkapnya.

Selain vaksin, Yana menuturkan, tidak lah cukup hanya dengan bersedia menerima dosis vaksin dalam memerdekakan diri dan lingkungan dari Covid-19. Namun, harus disertai pula dengan upaya disiplin menjalankan protokol kesehatan yang saat ini menjadi tren kebiasaan baru.

"Karena pandemi ini belum tahu sampai kapan. Jadi kita harus beradaptasi. Bahwa mari bung rebut kembali, artinya saat ini mari rebut kembali kemerdekaan kita dari pandemi Covid-19," katanya.***

Baca Juga: Nadin Amizah Riris Lagu Baru 'Seperti Takdir yang Kita Tulis' Jadi Trending di Twitter, Ini Makna Lirik Laguny

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah