Tak Ingin Beras Impor Masuk ke Wilayahnya, DPRD Jawa Barat: Petani Jawa Barat Bisa Kena Hantaman Bertubi-tubi

- 19 Maret 2021, 11:15 WIB
DPRD Jawa Barat menolak keras impor beras 1 juta ton yang diwacanakan pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
DPRD Jawa Barat menolak keras impor beras 1 juta ton yang diwacanakan pemerintah pusat beberapa waktu lalu. /Antara Foto/Adeng Bustomi/

AKSARA JABAR- Impor beras mengancam keberlangsungan serta kesejahteraan para petani Indonesia.

Meluasnya polemik impor beras belakangan ini, membuat sejumlah tokoh pejabat mengutarakan pandangannya.

Salah satu anggota DPRD Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya, mengaku tak ingin peredaran beras impor masuk ke wilayahnya.

Baca Juga: Bocoran Sinopsis Drama Turki Zalim Hari Ini 19 Maret 2021 : Apakah Cenk Berhasil Membunuh Nedim?

Asep mengatakan, alasan ia menolak impor beras karena Jawa Barat diprediksi akan mengalami surplus produksi beras hingga 320 ribu ton.

"Jangan coba-coba beras impor itu dikirimkan dan dijual ke masyarakat Jawa Barat. Apalagi kalau dijualnya pun dengan harga yang murah," kata Asep Wahyuwijaya sebagaimana dikutip Aksara Jabar dari laman ANTARA.

Asep mengungkapkan dengan adanya beras impor yang masuk ke wilayahnya itu akan membuat petani beras asal Jawa Barat terkena dampaknya.

Baca Juga: Jadwal Acara NET TV Hari Ini Jumat 19 Maret 2021 : Zalim dan Hercai S3 Tayang Pukul 20.00 dan 18.30 WIB

"Petani di Jawa Barat bisa kena hantaman bertubi-tubi. Prinsipnya, kalau petani Jawa Barat sendiri sudah melimpah hasil panennya, maka warga di Jawa Barat pun dipastikan tak butuh impor beras," katanya.

Anggota DPRD Jawa Barat asal Kabupaten Bogor itu juga mengatakan pemerintah harus melakukan pertimbangan matang sebelum melakukan impor beras.

Asep yakin surplus produksi beras yang ada di wilayahnya, Jawa Barat yang melimpah itu bahkan bisa berkontribusi untuk kebutuhan beras nasional.

"Artinya akan ada sumbangan beras dari hasil petani di Jawa Barat untuk kebutuhan nasional. Komitmen untuk mengimpor beras setidaknya harus mempertimbangkan alasan yang sangat mendesak," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 19 Maret 2021, Scorpio dan Libra Ada Masalah Cinta

Diberitakan sebelumnya, Menteri Perdagangan, M Lutfi, secara terang menegaskan bahwa tidak ada niatan pemerintah untuk menurunkan harga petani.

Terutama saat para petani sedang panen raya. Sebagai contoh, harga gabah kering petani tidak diturunkan.

Lutfi mengatakan, pemerintah melakukan impor beras dengan tujuan untuk mengantisipasi kelangkaan atau kenaikan harga tidak terjadi saat pandemi Covid-19.

Lutfi juga menuturkan beras impor tidak akan digelontorkan ke pasar saat panen raya sekitar April 2021.

Baca Juga: Jadwal Acara TVRI 19 Maret 2021 : Alll England Masih Tayang Mulai Pukul 17.00

Beras impor tersebut akan disimpan dan digunakan guna menambah iron stock.

Adapun menurut Bulog, cadangan beras nasional saat ini nyatanya sedang berlimpah ruah.***

 

Editor: Igun Gunawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x