IPO: Pemerintah Buktikan Kesuksesan Pilkada Serentak 2020 di Tengah Pandemi Covid-19

- 11 Desember 2020, 11:02 WIB
direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah
direktur eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah /Istimewa/Aksara Jabar

AKSARAJABAR - Pemilihan Kepala Daerah / Pilkada Serentak 2020 di tengah pandemi virus corona berhasil dilaksanakan secara serentak pada Rabu, 9 Desember 2020. Sebanyak 270 wilayah di Indonesia, yang terdiri atas 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota segera memiliki kepemimpinan baru.

Dalam catatan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, keberhasilan penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020 menandai komitmen pemerintah atas penyelenggaraan Pilkada di tengah Pandemi Covid-19.

"Apresiasi sangat layak diberikan, Kemendagri sebagai presentasi pemerintah, juga KPU, Bawaslu, bahkan kelompok masyarajat sipil yang tidak sungkan mengkritik sepanjang proses persiapan semisal Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, ini keberhasilan kolektif," jelas Dedi dalam keterangan persnya. Jumat, 11 Desember 2020.

Baca Juga: Tembakau MT 1 Ditanam di Serangpanjang Subang, Bupati: Ini untuk Kesejahteraan Petani Tembakau

Selain itu, Dedi menyoroti tingkat partisipasi pemilih yang tinggi, menurutnya partisipasi pemilih menjadi bukti jika kepercayaan publik pada pemerintah juga tinggi.

"Pemerintah juga berhasil membuktikan jika partisipasi pemilih di tengah pandemi cukup tinggi, ini menandai tingkat kepercayaan pada pemerintah yang juga tinggi, terutama terkait Pilkada. Partisipasi sendiri menjadi salah satu penanda kualitas pemilihan," terang doktor diplomasi politik itu.

Dedi melanjutkan, tingkat keberhasilan pemerintah berbanding terbalik dengan Parpol yang dinilai gagal menjaga partisipasi peserta Pilkada, kondisi ini menurutnya perlu dievaluasi terkait pelaksanaan Pilkada dengan peserta tunggal, Parpol gagal menjadi penyuplai peserta.

Baca Juga: Desa Darmaga, Cisalak Subang, Selenggarakan Lomba Inovasi Bakpia, Wabup: Sangat Menginspirasi

"Memang disayangkan ketika pemerintah telah berupaya memfasilitasi Pilkada, tetapi peserta tidak tersuplai dengan maksimal, melawan kotak kosong harus di evaluasi, termasuk mempertimbangkan Pilkada asimetris jika tidak ada kompetisi dalam pemilihan" tutup Dedi. ***

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x