Kantor Desa Bojong Kembar Sukabumi Dibobol Maling

29 September 2020, 22:08 WIB
Petugas sedang mengecek kantor desa Bojong Kembar yang dibobol maling, Senin, 28 September 2020./ /mantasukabumi

AKSARAJABAR,SUKABUMI - Kantor Desa Bojong Kembar,Kecamatan Cikembar, Sukabumi dibobol maling, akibatnya beberapa barang elektronik aset desa hilang. Dikutip Aksarajabar dari Mantrasukabumi, kejadian dibobol malingnya kantor desa tersebut pada Senin 28 September 2020.

Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Sukabumi Badri Suhendi mengaku prihatin dengan adanya kejadian tersebut, dia merasa prihatin dan menilai agar kejadian ini menjadi perhatian bersama.

"Saya merasa prihatin atas kondisi dan fenomena yang terjadi akhir akhir ini, dan ini harus menjadi perhatian bersama," ujar Badri melalui sambungan selularnya.

Baca Juga: Menggelitik, Bintang Emon Sindir Menteri Kesehatan Terawan Yang Tidak Hadir di Mata Najwa

Dijelaskan Badri, situasi pandemi corona atau Covid 19 yang saat ini melanda dan semakin hari jumlah kasus secara nasional semakin mengkhawatirkan tidak bisa dipungkiri menjadi salah satu pengaruh atas kejadian kejadian kejahatan pencurian tersebut.

"Tidak bisa di pungkiri situasi wabah corona sekarang lagi masa sulit secara ekonomi, peluang usaha sangat sulit, sebagai contoh yang kerja banyak yang di PHK, petani merugi, nelayan lagi peceklik dan di tambah ikan komuditas ekspor tidak bisa di ekspor," jelasnya.

Namun begitu, Badri mengajak kepada seluruh element masyarakat agar kejadian tidak terulang di kemudian hari, masyarakat harus saling menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan lingkungan kampung masing.

Baca Juga: Forum RT RW Kabupaten Subang Audiensi Dengan Bupati

"Untuk menjaga keamanan tentunya oleh kita sebagai warga dan di masing masing kampung. Salah satunya yang harus dilakukan, pihak kepala desa harus membudayakan kembali kegiatan ronda malam, harus lebih pro aktif dalam melakukan pembinaan dan pengawasan kepada masyarakat," sambungnya.

Badri menilai, dimasa pandemi corona atau Covid 19 ini budaya gotong royong dan budaya ronda malam menurutnya sudah sedikit menurun maka dari itu hal tersebut harus menjadi perhatian serius oleh semua unsur dari mulai pemerintah Kabupaten, Kecamatan dan desa sampai tingkat RW serta RT.

"Sekali lagu mari kita sama sama saling menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan lingkungan masing, agar aksi pencurian tidak terjadi lagi," tandasnya.***

Editor: Yoga Aditya

Sumber: Mantra Sukabumi

Tags

Terkini

Terpopuler