Tragedi Perayaan Halloween, Hari Senin Pertokoan di Distrik Itaewon Dipenuhi Karangan Bunga

- 31 Oktober 2022, 19:04 WIB
Seseorang berlutut di altar berkabung di Seoul Plaza di Seoul pada 31 Oktober 2022.
Seseorang berlutut di altar berkabung di Seoul Plaza di Seoul pada 31 Oktober 2022. /Yonhap/

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta RCTI Malam Ini 31 Oktober 2022: Aldebaran akan Jalani Terapi Penyembuhan Amnesia

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Pahlawan 2022, Bisa Diunduh dan Digunakan untuk Status WhatsApp serta Instagram

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa 1 November 2022: Leo dan Virgo Mencoba Melakukan Keseriusan dalam Hubungan

Tragedi itu terjadi Sabtu malam ketika kerumunan besar pengunjung pesta Halloween memadati gang sempit selebar 3,2 meter di distrik hiburan Itaewon di Seoul.Beberapa dari mereka mulai jatuh, menyebabkan yang lain jatuh seperti "domino" dan menumpuk satu sama lain.

Ini menandai penghancuran kerumunan paling mematikan dalam sejarah Korea Selatan dan bencana terburuk yang pernah dialami negara itu sejak 2014, ketika feri Sewol tenggelam di perairan lepas pantai selatan dan menewaskan 304 orang, sebagian besar siswa sekolah menengah.

Dua pertiga dari korban, atau 103 orang, berusia 20-an, dan mayoritas dari mereka yang tewas adalah wanita berusia 98 tahun, sebagian besar karena apa yang dikatakan para ahli adalah kerangka mereka yang relatif lebih kecil dan lebih sedikit otot untuk menahan tekanan yang menghancurkan.

Orang-orang mulai meletakkan karangan bunga, bunga duka putih dan hadiah belasungkawa, seperti permen dan botol soju, di dekat lokasi kecelakaan di Itaewon pada hari Minggu, dan banyak yang mengunjungi lokasi untuk berkabung dan memberikan penghormatan kepada para korban.

"Saya keluar untuk berdoa bagi para korban dan keluarga mereka," seorang warga negara berusia 29 tahun, bermarga Yoon, mengatakan kepada Kantor Berita Yonhap setelah membayar upeti di lingkungan itu Minggu malam.

"Saya berharap orang dapat menemukan harapan di tengah keputusasaan."

Setelah doa panjang di depan sebuah altar yang didirikan di gedung pemerintah provinsi Pulau Jeju, Kim So-hee, seorang pegawai pemerintah Jeju berusia 28 tahun, berkata, "Saya patah hati seolah-olah salah satu teman saya telah meninggal, karena sebagian besar korban kurang lebih seusia saya."

Halaman:

Editor: Igun Gunawan

Sumber: Yonhap


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x