Marak Kejahatan Mental, Mantan Timnas Prancis Thierry Henry Memutuskan Berhenti Gunakan Media Sosial

- 27 Maret 2021, 10:52 WIB
Thierry Henry memutuskan tidak menggunakan media sosial akibat mudahnya media sosial disalahgunakan untuk tindak kejahatan.
Thierry Henry memutuskan tidak menggunakan media sosial akibat mudahnya media sosial disalahgunakan untuk tindak kejahatan. /ERIC GAILLARD/REUTERS

AKSARA JABAR – Mantan penyerang tim sepak bola Arsenal, Thierry Henry memutuskan berhenti menggunakan media sosial. Hal itu, dilakukan akibat tingginya aktivitas rasisme, Bullying (perundungan), hingga penyiksaan mental di media sosial.

Legenda tim Meriam London sekaligus mantan pemain Tim Nasional Prancis Thierry Henry membagikan keputusannya tersebut melalui Instagram pribadinya @thierryhenry yang diunggah pada Jumat, 26  Maret 2021 waktu setempat.

Baca Juga: Pemerintah Larang Mudik Lebaran 2021, Kemenhub Siapkan Aturan Pengendalian Transportasi

Thierry Henry mengatakan, keputusannya untuk menghapus media sosial ia lakukan sampai ada pembenahan serta komitmen dari pihak platform media sosial untuk menghilangkan tindakan tidak pantas yang dilakukan oknum tidak bertanggung jawab di media sosial.

“Halo semuanya. Mulai besok pagi saya akan menghapus diri saya dari media sosial sampai orang-orang yang berkuasa dapat mengatur platform mereka dengan komitmen yang sama seperti ketika mereka mengurus soal hak cipta. Tingginya rasisme, perundungan, dan penyiksaan mental sama sekali tidak boleh diabaikan,” ungkap Henry melalui postingannya.

Baca Juga: Jadwal  Acara TV SCTV Besok Sabtu  27 Maret 2021: Ada Sinetron Buku Harian Seorang Istri dan Samudra Cinta

Menurut Henry, pencegahan, penindakan, hingga peniadaan aktivitas rasisme, perundungan, hingga penyiksaan mental di media sosial menjadi kewenangan para pembuat platform. Sama halnya ketegasan dalam mengatur hak cipta.

“Harus ada pertanggungjawaban (penyedia layanan platform media sosial) dalam hal ini (filterisasi untuk tindak kejahatan rasisme, perundungan, serta penyiksaan mental),” katanya.

Keberadaan media sosial saat ini, diterangkan Henry, telah memberikan kemudahan untuk berinteraksi namun, mudah pula dijadikan alat untuk menyerang seseorang. Apalagi, akun media sosial sangat mudah dibuat tanpa adanya proses verifikasi yang ketat dalam pembuatannya.

Halaman:

Editor: Igun Gunawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x