Polisi Lepas Tembakan, 9 orang Demonstran Myanmar Tewas 

- 3 Maret 2021, 19:11 WIB
Hadangan pasukan keamanan Myanmar mengakibatkan 9 orang demonstran tewas tertembus peluru.
Hadangan pasukan keamanan Myanmar mengakibatkan 9 orang demonstran tewas tertembus peluru. /Reuters/
AKSARA JABAR - Pasukan keamanan Myanmar melakukan tembakan ke arah demonstran hingga menyebabkan 9 orang demonstran meninggal dunia, Pada rabu 3 Maret 2021.
 
Dua orang tewas di Mandalay Myanmar setelah pembubaran paksa aksi protes hari ini. Satu orang Tewas di Yangon Ibu kota Myanmar. 
 
Dikutip tim Aksara jabar dari Reuters, lima orang tewas di pusat kota itu dalam tembakan polisi. Satu orang ditembak dan tewas di pusat kota Myingyan, kata aktivis mahasiswa atas nama Moe Myint Hein berusia 25 tahun. 
 
 
Kekerasan itu terjadi sehari setelah menteri luar negeri dari salah satu negara di Asia Tenggara mendesak pengekangan yang dilakukan militer Myanmar terhadap pemerintahan yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi. 
 
Setidaknya 30 orang telah tewas sejak kudeta pada 1 Februari, yang memicu protes nasional dan kekecewaan internasional.
 
Pasukan keamanan juga menahan sekitar 300 pengunjuk rasa saat mereka membubarkan protes di Yangon, Seorang aktivis mengatakan beberapa pemimpin aksi protes termasuk yang dibawa pergi. 
 
Video yang diposting di media sosial menunjukkan antrean panjang yang memperlihatkan sekumpulan pria dengan posisi tangan di atas kepala, masuk ke truk tentara dengan penjagaan polisi dan tentara . 
 
Pada hari Selasa, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) gagal membuat jalan dalam pertemuan virtual menteri luar negeri di Myanmar.
 
hanya ada empat negara yaitu Indonesia, Malaysia, Filipina dan Singapura  yang menyerukan Untuk pembebasan Suu Kyi dan tahanan lainnya.
 
Militer Myanmar membenarkan kudeta tersebut dengan mengatakan keluhannya atas kecurangan pemilih dalam pemilu 8 November. 
 
Partai Suu Kyi menang telak, memperpanjanh masa jabatannya untuk lima tahun kedepan. Komisi pemilihan umum Myanmar menilai bahwa  pemungutan suara pada pemilu tersebut dilaksanakan secara adil.
 
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan pada hari Selasa dalam sebuah wawancara, bahwa kudeta itu merupakan langkah mundur yang "tragis" bagi Myanmar dan penggunaan kekuatan mematikan oleh pasukan keamanannya adalah "bencana".
 
Suu Kyi telah ditahan tanpa komunikasi sejak kudeta tetapi muncul di sidang pengadilan melalui konferensi video minggu ini dan tampak dalam keadaan sehat, kata seorang pengacara.
 
Dia adalah satu dari hampir 1.300 orang yang telah ditahan, menurut aktivis, di antara mereka ada enam jurnalis yang ditangkap di Yangon, salah satunya bekerja untuk Associated Press, yang telah menyerukan pembebasannya.***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x