Imbas Pemulihan Ekonomi, Harga Emas Tergelincir Hingga 1.772,80 US Dolar

18 Februari 2021, 08:15 WIB
Ilustrasi - Emas batangan dan uang dolar AS /ANTARA/

AKSARAJABAR – Harga emas kembali terpuruk pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis Pagi WIB. Ekspetasi untuk pemulihan ekonomi ternyata mampu mengangkat dolar lebih kuat dan imbal hasil (yields) acuan obligasi pemerintah AS lebih tinggi. Membuat harga emas terpuruh 26,2 dolar AS atau 1,46 persen atau menjadi dan ditutup pada 1.772,80 dolar AS per ounce di divisi COMEX New York Exchange.

Sehari sebelumnya  pada Selasa, 16 Februari 2021 emas berjangka anjlok 24,2 dolar AS atau 1,33 persen menjadi 1.799,00 dolar AS.

"Ekonomi AS diperkirakan perlahan pulih," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Baca Juga: WHO Gagal Menemukan Asal Usul Corona, Donald Trump Sempat Meradang Kepada Pemerintahan China

Menurutnya, optimisme untuk menang atas virus corona ditunjukkan dalam dolar yang sedikit lebih kuat dan dalam imbal hasil obligasi AS 10 tahun, yang naik ke level tertinggi sejak Februari 2020, Meger menambahkan.

Peningkatan optimisme untuk rencana stimulus AS senilai 1,9 triliun dolar AS dan meningkatnya ekspektasi inflasi mendorong patokan untuk imbal hasil obligasi lebih tinggi, yang pada gilirannya mengangkat dolar ke puncak lebih dari satu minggu.

Titik impas inflasi impas, ukuran inflasi yang diharapkan, berada pada level tertinggi sejak Agustus 2014 di 2,2 persen.

Sementara itu emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi yang kemungkinan didorong oleh stimulus yang meluas, imbal hasil yang lebih tinggi telah menantang status itu karena mereka meningkatkan peluang kerugian untuk memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.

“Tetapi emas bisa kembali disukai begitu mata uang lain mulai mengungguli dolar akhir tahun ini,” kata analis OANDA Craig Erlam. ***

Editor: Igun Gunawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler